Ribuan Warga Banjiri Probolinggo Tempo Doeloe di Stadion Bayuangga

Wali kota Hadi buka rangkaian PTD 2019.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin membuka event Probolinggo Tempoe Doeloe (PTD) dan Pasar Rakyat Maulid Nabi 2019, di Stadion Bayuangga, kota setempat, Sabtu (9/11) petang. Didampingi Wakil Wali Kota, Kepala Disbudpar dan Forkopimda, Wali Kota membuka resmi dengan memukung gong tujuh kali. Sejak pembukaan, nuansa Probolinggo Tempoe Doeloe 2019 akan tersaji hingga 16 November nanti.
Setelah membuka acara, Wali Kota turun panggung, dan membagi Mangga khas Kota Probolinggo dari gunungan Mangga. Serta membagi-bagikan gratis kupon doorprize hadiah Umroh dan dua sepeda motor. Wali Kota sangat membanggakan Event Tempo Doeloe ini sebagai kekayaan event Pemkot Probolinggo.
Wali Kota mengatakan, event jadul ini sudah digelar ketiga. Tiap tahun Pemkot menggelar Event Probolinggo Tempoe Doeloe ini, agar masyarakat kota Probolingo mengenal budaya nenek moyangnya. Event yang digelar Pemkot Probolinggo bekerjasama dengan Diskop Pemprov Jatim, Udara Comm Probolinggo dan DMR Production Surabaya ini, juga bermanfaat membentengi budaya lokal agar tidak pudar, ujarnya.
Disamping itu dimaksudkan untuk mengenang dan melestarikan budaya tempo dulu. Termasuk juga mengedukasi anak-anak kita, karena kita sudah sibuk mau mendongeng kepada anak-anak atau mengajari dolanan-dolanan jaman dulu,” paparnya.
Semua kegiatan kalau dilihat kurangnya, pasti ada kurangnya. “Untuk itu, media kami harapkan juga memandang segi positifnya, agar siapapun senang berkunjung ke kota Probolinggo,” tegasnya.
Probolinggo Tempoe Doeloe (PTP) dan Pasar Rakyat Maulid Nabi 2019, diikuti 60-an stand jadul dari OPD Pemkot Probolinggo, komunitas jadul, kuliner lawas termasuk stand UKM binaan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Pemprov Jatim. Sedangkankan area Pasar Rakyat Maulid Nabi 2019 yang disponsori Herbangin, menghadirkan 80-an stand tenda kerucut serta 200-an area PKL ber-KTP Probolinggo.
Event Probolinggo Tempo Doeloe yang digelar di Alun-Alun Kota Probolinggo, rupanya menjadi daya tarik bagi kawula muda. Generasi milenial ini menjadikan event Probolingggo ‘jadul’ sebagai ajang berswafoto alias selfie.
Probolinggo tempo doeloe itu tercermin dari bangunan-bangunan berdinding gedek, atap rumbia, dan penerangan strongking atau lampu teplek yang membuat suasana menjadi remang-remang. Tak hanya stand dan aneka kuliner jadul, mainan anak jadul juga ditampilkan. Termasuk musik jadul, dan ada juga sejumlah mobil serta alat transportasi lawas terpajang di lokasi.
Dibukanya event Probolinggo Tempo Doeloe ini menurut Kadisbudpar Kota Probolinggo, Tutang Aribowo merupakan bagian dari upaya Pemkot Probolinggo dalam pengembangan wisata dan ekonomi kreatif dengan konsep jadul.
Ribuan warga datangi gelaran ini, bahkan banyak kaum milenial yang hadir menyukainya. Terbutkti yang datang dan swa foto di setiap stan ada anak-anak muda. Semua hal yang belum pernah dilihatnya sebelumnya mendapat perhatiannya. Ini menarik dan akan kami firalkan tambah Nia salah satu pengunjung dari luar kota.(Wap)

Tags: