Ribuan Warga Nikmati Semarak Parade Budaya dan Pawai Bunga

Penampilan peserta dalam parade budaya dan pawai bunga. Bahkan sejumlah warga negara asing ikut berpartisipasi mengikuti event tahunan yang digelar oleh Pemkot Surabaya.

Penampilan peserta dalam parade budaya dan pawai bunga. Bahkan sejumlah warga negara asing ikut berpartisipasi mengikuti event tahunan yang digelar oleh Pemkot Surabaya.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Keinginan Pemkot Surabaya untuk membuat parade budaya dan pawai bunga yang lebih semarak dibanding tahun lalu dan juga tidak kalah indah dengan pawai bunga di Pasadena, Amerika Serikat, sepertinya bukan harapan yang muluk-muluk.
Nyatanya, agenda parade budaya dan pawai bunga yang digelar Minggu (3/5) pagi, mampu menyedot perhatian ribuan warga. Agenda yang memang disebut-sebut mirip Rose Parade Pasadena ini untuk kali pertama diselenggarakan pagi hari, tidak sore hari seperti sebelumnya.
Warga Surabaya dan luar kota, termasuk turis mancanagera, terlihat antusias menyaksikan iring-iringan mobil berhias desain aneka rupa yang menjadi rangkaian acara  menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Surabaya ke-722 pada 31 Mei mendatang.
Rintik gerimis dan cuaca mendung, tidak menyurutkan semangat warga untuk ikut menjadi saksi event tahunan tersebut. Mereka menyemut di sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai. Dari mulai kawasan Tugu Pahlawan hingga Taman Surya. Kemudian untuk pawai bunga berlanjut hingga ke Jalan Darmo.
Aneka mobil berhias rangkaian bunga dari SKPD Pemkot Surabaya, BUMD Pemkot Surabaya, perguruan tinggi, instansi/perusahaan juga duta dari kota tetangga  dan juga kota-kota dari luar provinsi dan luar pulau, menjadi pemandangan yang  menyejukkan mata.
Ada hiasan bunga bermotif kran air raksasa dari PDAM Surya Sembada, juga topeng badut raksasa dari Surabaya Carnival. Untuk peserta dari luar kota di antaranya dari Sleman yang mengusung tampilan miniatur Candi Borobudur. Selain mobil hias, juga ada ratusan model busana aneka aksesoris, juga tampilan budaya lokal khas Surabaya seperti Manten Pegon.
“Tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Mobil hiasnya juga lebih kreatif. Harapan saya sebagai warga Surabaya, dari tahun ke tahun parada budaya dan pawai bunga ini semakin bagus dan tidak kalah dengan yang ada di kota lain atau bahkan dari negara lain,” tutur Anton (28), warga Bulak Banteng yang datang ke Taman Surya bersama istrinya.
Dalam pembukaan parade bunga dan budaya,  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, parade budaya dan pawai bunga  2015 ini memang lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya. Parameternya adalah jumlah peserta yang meningkat drastis dibanding penyelenggaraan sebelumnya. Tidak hanya dari dalam kota, tetapi juga dari luar Kota Surabaya.
“Jumlah peserta yang ikut berpartisipasi mencapai 87 peserta. Itu naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar Risma.
Dijelaskannya agenda seperti ini sangat penting dalam rangka untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Surabaya, yang muaranya adalah untuk semakin menghidupkan denyut perekonomian di Kota Pahlawan. Apalagi, Surabaya tidak memiliki potensi wisata alam yang menjual panorama keindahan seperti daerah lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati meyakini, parade budaya dan pawai bunga ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan juga turis asing untuk datang ke Surabaya.
Apalagi, Disbudpar Kota Surabaya sudah melakukan promosi ke banyak pihak. Selama ini, di hari biasa saja, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Surabaya, jumlahnya sudah cukup banyak.
”Ada banyak event yang kita siapkan, salah satunya parade budaya dan pawai bunga ini kita gelar untuk memperkuat Surabaya sebagai kota tujuan wisatawan. Kita berharap kedatangan turis ke Surabaya akan semakin meningkat. Jadi selain melakukan bisnis di Surabaya, para wisatawan juga bisa hang out,” ujarnya.
Parade budaya dan pawai bunga menjadi satu dari sekian banyak acara yang diselenggarakan Pemkot Surabaya dalam menyambut hari jadi ke-722.
Pekan depan, Minggu (10/5), akan digelar Festival Rujak Uleg. Ada juga Festival Kalimas yang digelar pada 16-17 Mei. [dre,geh]

Tags: