Ribuan Wisatawan Mulai Padati Bromo

Persiapan Upacara Yadnya Kasodo di Pure lautan pasir G Bromo.

Persiapan Upacara Yadnya Kasodo di Pure lautan pasir G Bromo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Pemkab Probolinggo saat ini tampaknya mulai disibukkan dengan melakukan persiapan untuk kegiatan upacara Yadya Kasada warga suku Tengger. Upacara ada tahun ini diperkirakan akan digelar 30-31 Juli besok. Wisatawan baik dari luar maupun dari dalam negeri dan Lokal sudah mulai berdatangan memadati wisata Gunung Bromo, hotel dan home stay sudah penuh.
Untuk pelaksanaan ritual keagaman warga suku Tengger. Kagiatan perayaan Yadya Kasada yang akan berlangsung pada akhir pekan Minggu ini. “Upacara bakal dilaksanakan di lereng gunung Bromo, karena itulah kami sudah melakukan berbagai persiapan dengan benah-benah yang menjadi kewajiban kami,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, Rabu (29/7).
Kegiatan upacara Yadya Kasada tersebut memang secara rutin setiap tahun digelar. Bahkan pemkab menjadikan kegiata tahunan. Oleh Karena itu untuk menyambutnya diperlukan persiapan yang matang. “Diperkirakan pengunjung atau wisatawan baik local maupun manca negara akan memadatinya,” kata Anung.
Persiapan yang dilakukan oleh pihak Pemkab, mulai menyiapkan serangkaian acara pengukuhan warga kehormatan untuk suku Tengger. “Ya untuk siapa saja yang akan dikukuhkannya masih belum ditentukan personalnya,” ujarnya.
Untuk meramaikan peringatan warga suku Tengger tersebut, pihaknya juga mempersiapkan kegiatan pameran semua hasil produk unggulan UKM yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan tersebut diharapkan mampu meramaikan Yadya Kasada tahun ini.Sehingga akan memberikan dampak positif terhadap pengunjung yang dating ke lokasi gunung Bromo. “Diperkirakan jumlah pengunjung untuk tahun ini bakal melimpah seperti tahun-tahun sebelumnya,” tandas Anung.
Lebih lanjut Anung mengatakan, suku Tengger adalah sebuah suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo, yakni menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang.
Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu Teng akhiran nama Roro An-teng dan ger akhiran nama dari Joko Se- ger.
“Bagi suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo,” ungkapnya.
Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Tidak hanya itu, masyarakat suku Tengger melakukan gugur gunung atau bersama-sama kerja bhakti membersihkan jalan untuk menyambut upacara Yadnya Kasada. Jalan desa yang dibersihkan meliputi jalan-jalan yang akan dilewati prosesi Yadnya Kasada, yakni mulai dari jalan desa hingga puncak Gunung Bromo sepanjang 14 km.
Wisatawan yang datang diharapkan tidak akan mengganggu pelaksanaan upacara adat tersebut. Sepertinya pengunjung sudah mulai berdatangan, sepertinya jumlah wisatawan tidak jauh berbeda dbandingkan tahun lalu, dimana tahun lalu pengunjung Kasodo berksar 15.000 wisatawan. [wap]

Rate this article!
Tags: