Richard Sondakh: MiFIP Manulife Bidik Pasar Jawa Timur

Direktur & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia, Novita Rumngangun (dua dari kanan) dan Head of Product Manulife Indonesia, Richard Sondakh (kedua dari kiri) saat launching produk MiFuture Income Protector (MiFIP) dari Manulife Indonesia di Surabaya, Jumat (16/8). [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
MiFuture Income Protector (MiFIP) menjadi solusi perlindungan yang diluncurkan Manulife Indonesia yang dirancang untuk para nasabah yang menginginkan ketenangan jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh pergerakan pasar.
Direktur & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia, Novita Rumngangun mengungkapkan dipasarkan melalui jalur keagenan, produk asuransi tradisional ini memberikan berbagai manfaat hingga enam kali jumlah premi yang dibayarkan sehingga nasabah siap menghadapi hari tua.
Untuk upaya penetrasi produk ini, termasuk produk Manulife lainnya pihaknya telah memiliki jaringan lebih dari 7 ribu agen yang akan terus melakukan edukasi terkait asuransi dan produk Manulife. “Potensi pasar di Jawa Timur khususnya di Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia ini cukup memberi kontribusi yang besar dalam kegiatan bisnis Manulife. Dan respons masyarakat terhadap produk baru asuransi selalu positif, hal inilah yang membuat kami optimis pasar Surabaya dan Jatim bisa menerima produk ini,” terangnya, Minggu (18/8).
Novita Rumngangun menambahkan untuk melakukan penetrasi juga dilakukan di kalangan mahasiswa, untuk menggaet mahasiswa yang sudah memiliki income agar bisa memanage keuangannya sejak dini serta bisa memulai melakukan proteksi diri sejak dini.
“Selama lebih dari 34 tahun di Indonesia, kami berkomitmen kuat untuk terus membantu memudahkan hidup masyarakat Indonesia pada setiap tahap kehidupannya, termasuk hari tua mereka. Dengan MiFIP, masyarakat tidak perlu khawatir akan income atau pendapatan tetap terutama ketika mereka sudah tidak Iagi bekerja,” jelasnya.
Sementara itu merujuk pada data Manulife Investor Sentiment Index (MISI) yang diluncurkan tahun 2017, sebagian besar masyarakat Indonesia optimis akan hari tua mereka serta memiliki ekspektasi untuk memiliki 57 persen lebih baik dari gaya hidup saat ini.
Hanya 19 persen investor yang merasa khawatir akan kehabisan uang pada masa pensiun nanti. Namun, meskipun pensiun berada dalam tiga besar prioritas keuangan utama, mayoritas investor hanya dapat menyiapkan dana pensiun kurang dari Rp100 juta, yang notabene akan habis dalam 2-3 tahun dengan rata-rata pengeluaran rumah tangga Rp4 juta per bulan.
“Senang sekali melihat optimisme masyarakat Indonesia akan masa depan. Namun optimisme tersebut tidak dapat diraih dalam sekejap. Kita juga harus mengantisipasi berbagai risiko kehidupan untuk mencegah bergantung pada anak dan menjadikan mereka beban,” pungkas Head of Product Manulife Indonesia, Richard Sondakh.
Melalui salah satu keunggulan MiFuture Income Protector, produk ini dapat menjadi solusi agar generasi penerus tetap terlindungi dari risiko yang tidak menentu dan mempertahankan kesejahteraan yang sudah ada sebelumnya (wealth transfer).
MiFuture Income Protector dilengkapi berbagai keunggulan seperti, memberikan benefit pembayaran hingga 6 kali jumlah premi yang dibayarkan. Keleluasaan bagi nasabah untuk menentukan usia mapan (fleksibilitas) dan dana mapan yang diinginkan o Kem udahan Underwriting (Simplified Issuance Offer/S/O). Kemudahan bagi nasabah untuk memilih dalam mata uang Rupiah maupun Dollar Amerika Amerika Serikat.
Produk ini menyasar para pencari naskah dengan usia produktif yang telah mempersiapkan pensiunnya dan juga untuk mereka yang menginginkan peninggalan untuk orang-orang terkasih maupun generasi penerus di masa yang akan datang. “Dengan Demikian, keberlangsungan kebebasan Financial tetap dapat dilanjutkan terus menerus tanpa harus terputus di satu generasi,” ujar Richard. [riq]

Tags: