Ridwan Hisjam: Pertamina EP dan SKK Migas Diminta Gandeng KUD

Ketua Komisi VII DPR-RI, Ridwan Hisjam bersama SKK Migas, Ditjen Migas ,PT Pertamina EP, Asset 4 dan beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas saat mengunjungi kawasan wisata Geoheritage Teksas Wonocolo.

Surabaya, Bhirawa
Ketua Komisi VII DPR-RI, Ridwan Hisjam bersama SKK Migas, Ditjen Migas ,PT Pertamina EP, Asset 4 dan beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas yang beroperasi di Kabupaten Bojonegoro mengunjungi kawasan wisata Geoheritage Teksas Wonocolo, Sabtu (6/10) kemarin.
Usai mengunjungi kawasan Geoheritage Teksas Wonocolo, kunjungan DPR-RI tersebut kemudian dilanjutkan ke Blok Cepu, lapangan Banyu Urip yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Ketua Komisi VII DPR-RI, Ridwan Hisjam saat dikonfirmasi Bhirawa mengungkapkan kawasan wisata Geoheritage Wonocolo atau sumur minyak yang dikelola secara tradisional ini memiliki potensi menambah jumlah lifting minyak secara nasional.
Dengan catatan, pemilik wilayah operasi Pertamina EP Asset 4 Field Cepu bisa mengelola dengan baik dengan bekerja sama atau melibatkan partisipasi dengan masyarakat setempat sebagai penambang atau bekerja mengangkat minyak bumi.
“Pertamina EP & SKK Migas sebaiknya mengutamakan konsep pengelolaan sumur tua melibatkan masyarakat yaitu melalui kelompok terdekat di masyarakat yaitu KUD, jika sumur berada dalam geografi lahan yang berada di tengah masyarakat, ataupun melibatkan BUMD jika sumur minyaknya memakai tanah kas desa atau tanah perhutani,” terangnya.
Menurut Ridwan Hisjam sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua, bisa dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) maupun BUMD. Pihaknya mengusulkan ada pembagian fifty-fifty, jumlah sumur yang dikelola oleh BUMD dan KUD.
“Pemerintah dalam hal ini Pertamina EP & SKKMigas harus memberi pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa kekayaan alam ini milik negara dan dimanfaatkan sepenuhnya oleh negara untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Asset 4 General Manager, Agus Amperianto mengatakan bahwa Geoheritage Teksas Wonocolo merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan dan masyarakatnya. “Kerja sama dan komunikasi terus kami jalin, ke depannya kami berharap upaya peningkatan produksi harus sejalan dengan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan,” pungkasnya.
Agus mencontohkan, bahwa pengelolaan air asin harus zero discharge. “Kumpulkan, kita treatment, injeksikan kembali ke reservoir dan jangan langsung dibuang ke sungai, agar lingkungan kita tetap terjaga” katanya.
Diharapkan dengan adanya pembagian pengelolaan sumur tua antara BUMD dan KUD ini salah satunya untuk menghilangkan ilegal driling dan mampu mendorong peningkatan jumlah lifting minyak.
Sementara hasil diskusi yang dilakukannya bersama dengan KUD, saat ini jumlah lifting minyak yang diproduksi juga mengalami peningkatan dari 100 barel perhari menjadi 400 barel perhari, bahkan potensinya menurut salah satu Ketua KUD Sumber Pangan, Aan Rochayanto bisa mencapai 900 barel apabila dikelola dan dikonsolidasikan dari wilayah seputar kegiatan sumur-sumur tua ini.
“Sangat mungkin tetap dikembangkan, diberikan edukasi pengelolaan sumur dan lingkungannya, sehingga bisa mendorong peningkatan lifting migas,” ujarnya.
Dalam beberapa hari kedepan, pihaknya mengaku akan terus turun ke lapangan untuk memonitor langkah nyata di Wonocolo utk meningkatkan produksi dan lifting. Selain di Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Ridwan mengaku juga akan melakukan kunjungan ke Aceh, Sumatera dan Kalimantan. [riq]

Tags: