Ridwan Hisjam Terima Penghargaan IKIP Budi Utomo

Rektor IKIP Budi Utomo Dr. Nurcholis Sunuyeko memberikan penghargaan kepada Ridwan Hisjam sebagai tokoh Pendidikan. Rabu 31/1 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Anggota DPR RI Komisi X Ir. H. Ridwan Hisjam mendapat penghargaan dari IKIP Budi Utomo (IBU) atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. Penghargaan tersebut diberikan berupa gelar tokoh peduli pendidikan bersamaan dengan pelepasan 2100 sarjana IBU di Gor Ken Arok, Rabu (31/1).
“Saya sangat berterima kasih atas penghargaan yang sudah diberikan kepada saya. Sekali lagi, penghargaan ini merupakan amanah bagi saya untuk terus membantu membangun pendidikan di Indonesia,”tutur Ridwan Hisjam.
Menurut politisi Partai Golkar itu, penghargaan ini akan semakin menambah tanggungjawab dirinya untuk terus memperjuangjan pendidikan. Apalagi pendidikan memiliki peranan penting dalam mewujudkan Indonesia maju dan berkembang.
Rektor IBU Dr Nurcholis Sunuyeko menyampaikan, penghargaan itu sekaligus diberikan dengan panggilan Ki TATOK (Bapak Pendidikan) merupakan bukti Ridwan Hisjam sebagai Tokoh Nasional yang peduli dengan pendidikan.
Sememtara itu, Nurcholis menambahkan, IBU Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang kini fokus untuk meningkatkan kualitas dan keberagaman di momen wisuda ini.
Wisuda bertemakan ‘Towards Quality in Diversity’ tahun ini meluluskan sebanyak 2.100 wisudawan sarjana (S1) berasal dari dua fakultas, yakni Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora (FPISH) dan Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan (FPIEK). Selain sarjana S1, sebanyak 75 wisudawan pascasarjana S2, dari Program Studi Magister Pendidikan Olahraga turut mengikuti gelaran tahunan ini.
Nurcholis Sunuyeko mengatakan, tema pada wisuda kali ini sengaja dipilih sebagai upaya IKIP Budi Utomo Malang untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Nurcholis menyatakan tidak ada jalan lain bagi generasi millenial yang sarat dengan sentuhan teknologi selain upaya peningkatan kualitas pendidikan yang selaras dengan tuntutan zaman.
Pihaknya berharap, pada wisuda yang ke-30 ini, IBU mampu melahirkan generasi terbaik akademik dan non akademik yang tersebar ke dalam tujuh program studi dan satu program studi pascasarjana. Lulusan tahun ini tentunya harus lebih baik dibandingkan lulusan sebelumnya.
Sementara itu, Yuliato Dwi Saputro ketua pelaksana mengatakan, Nuansa keberagaman juga begitu kental terekspresikan dalam rangkaian wisuda kali ini. Beragam tarian daerah dari Aceh sampai Papua disuguhkan kepada ribuan undangan yang hadir.
Tarian-tarian ini sengaja disuguhkan untuk menegaskan bahwa IBU adalah rumah bagi mahasiswa dari latar belakang yang berbeda. Indonesia Keberagaman adalah keniscayaan. Jadi sudah sepantasnya kita terus mengapresiasi kearifan lokal budaya. [mut]

Tags: