Rindu Lontong Opor

Rindu Lontong Opor

Fattah Jasin

Fattah Jasin
Lebaran memang mengundang kenangan banyak orang. Selain sebagai momen untuk saling memaafkan dan silaturahim antar sesama, Lebaran juga bisa jadi ajang makan besar bersama keluarga dan kerabat. Kalau sudah demikian, yang ada hanya kegembiraan dan kebersamaan yang terjalin.
Hal itu pula yang dialami Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim Dr Ir H RB Fattah Jasin MS. Setiap Lebaran tiba, banyak momen indah yang tercipta dalam kebersamaan keluarga besarnya.
“Yang tak terlupakan yakni saat bangun pagi, berangkat bersama-sama Salat Idul Fitri. Kemudian sungkeman dan setelah itu makan lontong opor. Saya rindu hal itu. Rindu makan lontong opor bersama-sama keluarga besar,” kata pejabat asli Sumenep Madura belum lama ini.
Tradisi makan lontong opor ini, katanya, masih berlanjut dari sejak ia masih kecil hingga sekarang sudah menjadi pejabat teras di lingkungan Pemprov Jatim. “Selain lontong opor, juga ada makanan tradisional Madura lainnya seperti kaldu kikil, rujak petis khas Madura yang berwarna merah. Tradisi keluarga semacam ini harus dipertahankan, karena bisa memupuk rasa kebersamaan,” ungkapnya.
Menurut dia, untuk Lebaran tahun ini Fattah lebih memilih Lebaran di Jember. Sebab di Jember masih ada ibu mertua. Sedangkan di Sumenep, kedua orangtua Fattah sudah meninggal dunia semua. “Ibu mertua saya bernama Arsiyah dan sekarang usianya sudah 79 tahun. Jadi beliau yang paling tua dan satu-satunya sesepuh keluarga. Jadi kita Lebaran di Jember,” katanya.
Bagi Fattah, makna Lebaran adalah awal baik dari segala hal. Bukan justru akhir dari segala rutinitas baik yang telah dilakukan selama Ramadan. “Ramadan adalah bulan pembelajaran, bulan berjamaah. Seharusnya setelah Ramadan kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan harus konsisten untuk dilakukan. Tidak justru RamadanĀ  selesai amal ibadah juga selesai,” tuturnya. [iib]

Rate this article!
Rindu Lontong Opor,5 / 5 ( 1votes )
Tags: