
Sohib bersama istrinya saat memberikan langsung paket sembako pada anak yatim bersama walinya dikediamannya. (Ihsan Kholil/Bhirawa)
Tak hanya di sektor kesehatan, pandemi Covid-19 ini juga berimbas pada sektor ekonomi. Terutamanya bagi warga dengan berpenghasilan menengah ke bawah. Apalagi yang kesehariannya menanggung anak yatim.
Akan hal itu, salah seorang pengusaha asal Maesan, H Mohammad Sohib yang sekaligus Kader muda NU di Bondowoso ini tumbuh dalam hatinya untuk rutin berbagi pada anak yatim setiap dua minggu sekali.
Sohib bersama keluarga mengundang puluhan anak yatim sekaligus wali mereka ke kediamannya, di Desa Pakuniran Kecamatan Maesan pada, Selasa (24/11) malam. Dan menyerahkan berupa santunan paket sembako dan sejumlah uang untuk kehidupan sehari-hari.
Dengan kerendahan hatinya, di depan wali para anak yatim itu Sohib menyampaikan permohonan maaf. Karena menurutnya, hal yang dilakukan kurang sopan. Akan tetapi dikarenakan keterbatasan waktu, dirinya mengundang mereka untuk datang kekediamannya.
“Kami merasa kurang sopan, karena seharusnya kami yang datang ke rumah-rumah bapak ibu. Cuma karena terkendala waktu terpaksa kami undang. Namun ini tak mengurangi rasa hormat kami,” kata H Sohib.
Usai menyerahkan langsung santunan kepada puluhan anak yatim itu. Saat dikonfirmasi, Anggota DPRD Bondowoso Fraksi PKB ini menyampaikan, bahwa di tengah wabah pandemi Covid-19 ini, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyantuni anak yatim. Salah satunya dengan berbagi.
“Berbagi merupakan hal sederhana yang bisa kita lakukan. Khususnya untuk membantu meringankan beban saudara kita. Anak-anak kita ini,” kata Komisaris Perusahaan Rokok Gagak Hitam ini.
Shohib mengaku, jika dirinya sengaja mengundang langsung karena kediaman mereka tersebar di beberapa desa. Di antaranya Desa Pakuniran, Sumbersari, Sumber Pandan dan tetangga terdekat.
“Sekalian dikumpulkan. Agar rumah kami ini juga dihadiri anak-anak yatim, yang punya posisi spesial di hadapan Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Kata Shohib, menyantuni anak yatim menjadi tanggung jawab bersama. Tak hanya pejabat, pengusaha dan sebagainya. Semua kalangan yang mampu juga harus saling bahu-membahu untuk membantu yang membutuhkan.
“Semoga ini bisa membantu mereka meski hanya sekadarnya. Semoga ke depan bisa memberikan yang lebih baik lagi,” harapnya. [san]