Rini Indriani Eri Cahyadi: Penting Balita Mengenal dan Paham Bahaya C-19

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriani Eri Cahyadi

Surabaya,Bhirawa.
C-19 sampai saat ini belum hengkang dari negeri Pancasila tercinta ini, bahkan kini sudah bertransformasi menjelma jadi Omicron. Artinya kewaspadaan masyatakat masih dituntut agar mereka tidak terpapar bahkan harus menghindar..

Dalam hal ini tidak pandang bulu apakah orang tua, remaja bahkan anak anak sekalipun mereka tidak ada yang kebal terhadap vitus yang berbahaya dan cukup mematikan ini.

Bagi orang yang sudah dewasa dengan. Mudah memberikan pengertian dan cara menghindarinya, namun tidak demikian dengan anak anak Bawah Lima Tahun (Balita) mereka membutuhkan penanganan khusus agar bisa mengerti.

Dalam rangka penanganan Balita inilah, kepedulian Tim Penggerak PKK Kota Surabaya yang di pandegani Rini Indriani Eri Cahyadi menggandeng
Divisi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
dengan melibatkan seluruh praktisi, akademisi, kader, tokoh masyarakat, dan mahasiswa serta insan pers via webiner, Kamis (20/1).

Dikatakan Rini yang juga isteri walikota Suranaya, Eri Cahyadi, perlunya melibatkan insan akademisi adalah memberikan pengertian yang baik bagi para Balita yang ada di kot pahlawan ini.

“Karena mereka ini memerlukan cara dan pendekatan khusus tidak seperti orang dewasa,” jelasnya.

Untuk itu, TP PKK kota Surabaya perlu menggandeng para insan akdemisi, agar mahasiswanya turun gunung mereka memberikan pengertian pada orang tua dan Balita dengam cara yang tentunya bisa dimengerti dengan mudah dan bisa diterima sesuai dengan kondisi dan alam mereka..

Dekan Fak Kesehatan Masyatakat Unair, Dr Santi Martini mengatakan, memang harus ada cara khusus untuk menyampaikan pesan ke Balita selain dengan suara atau pembicaraan juga harus disertai visual yang berupa alat peraga atau audio visual sesuai dengan alam mereka bermain.

Salahsatu media alat peraga untuk Balita paham.C-19 buatan mahasiswa kesehatan masyarakat Unair

Para akademisi dan para mahasiswa mereka akan terjun langsung ke 20 kelurahan yang ada di kota Surabaya, tentunya dengan disiplin ilmu yang mereka miliki dan berbekal media alat peraga atau audio.visual mereka akan berjuang memberikan perhatian dan pemahaman pada para Balita.ng untuk terhindar dati virus yang membawa maut.

Laporan dari koordinator wilayah Surabaya, pusat, barat, timur, selatan dan utara semua menyatakan bahwa pada umumnya warga Surabaya paham akan bahaya C-19, hanya saja tidak jarang mereka itu lalai dan abai, sehingga terkesan sering melakukan pelanggaran, terutama bagi para Balitanya. Mereka lupa diri kalau sudah bermain dengan teman temannya terhadap penggunaan maskre yang benar, bahkan tidak jarang lepas masker.

Demikian juga soal cuci tangan dan jaga jarak yang benar, sering kali terabaikan, bahkan bagi orang dewasa yang perokok aktif lupa diri bahwa asap dan napas yang mereka kerluarkan bisa menyebabkan penularan. Untuk itu diminta pada semua pihak agar memprehatikan ini semua.

” Agar masyatakat sehat semuanya dan Surabaya secepatnya terbebas dari C-19, “harap Rini Indriani Eri Cahyadi.(ma.hel)

Tags: