Rinitis Alergi Terus Meningkat di Jatim

Masker Penutup asapSurabaya, Bhirawa
Jumlah kasus rinititis alergi atau selaput hidung terus mengalami peningkatan. Terhitung sejak lima terakhir jumlah kasus rinitis alergi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya meningkat 10 persen. Terhitung mulai dari tahun 2009 hingga 2013. Dengan rincian, tahun 2009 terdapat 739 kasus. Tahun 2010 ada 802 kasus. Tahun 2011 ada 1.278 kasus. Tahun 2012 ada 1.287 kasus, tahun 2013 tercatat 1.165 kasus dan tahun 2014 mencapai lebih dari 1200 kasus.
Dokter Spesalis THT RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Dwi Reno Pawarti mengatakan, rinitis disebabkan oleh beberapa faktor seperti bulu binatang, jamur, debu dan juga faktor keturunan. Banyak kasus rinitis disebabkan karena faktor kurang bersihnya seseorang dalam menjaga lingkungan. Menurutnya lingkungan yang tidak bersih berpengaruh besar bagi kuman dan bakteri untuk berkembang biak. ”Jika lingkungan kotor maka kuman dan bakteri akan mudah masuk ke dalam tubuh manusia,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menyatakan, rinitis alergi merupakan penyakit tidak mengenal musim dan penderita penyakit rinitis alergi menyerang semua golongan usia dan tidak mengenal jenis gender. Gejala utama rinitis alergi adalah bersin, gatal, hidung buntu dan pilek encer. Pada beberapa kasus lainnya dapat disertai gejala pada mata, telinga, dan radang tenggorokan.  Pengobatan penyakit rinitis alergi juga bisa tanpa menggunakan obat melainkan dengan cara terapi. Yakni dengan cara sejumlah kecil alergen ditempatkan di bawah lidah setiap hari.
“Terdapat dua keuntungan utama, dalam terapi ini adalah bahwa tidak ada suntikan yang diperlukan dan pengobatan dapat diberikan di rumah,” terangnya.
Dwi mengatakan, dengan melakukan terapi diharapkan pederita bisa mengobati sediri tanpa harus berobat rutin di rumah sakit. Jika penderita telah melakukan terapi tidak bisa sembuh maka diharapkan dapat memeriksaan diri ke rumah sakit. ”Mungkin bukan alergi biasa bisa jadi ada penyakit lain yang diderita oleh penderita. Jika dirasa perlu ke rumah sakit maka penderita harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit,” ujarnya.
Kasi Pemberantasan Penyakit Dinkes Jatimdr Setya Budiyono MKes mengaku untuk menghidari rinitis alergi diharapkan masyarakat melakukan tindakan preventis.Tindakan preventif dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup sehat dengan cara menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Jika masyarakat sudah terbiasa melakukan pola hidup sehat maka orang tersebut akan memiliki imun yang bagus untuk menolak penyakit. ”Jika penyakit itu sudah bawaan atau keturunan maka akan sulit dihindari. Jika selain faktor bawaan akan mudah dicegah,” ucapnya.
Perlu diketahui alergi adalah penyakit kronis yang sangat mengganggu hilang dan timbul tidak menentu, sulit dideteksi penyebabnya. Berbagai pendekatan terapi pada alergi telah dilakukan salah satu diantaranya adalah imunoterapi. Imunoterapi atau  desensitisasi atau allergy injection therapy merupakan suatu terapi yang memerlukan proses panjang dari suatu suntikan yang berulang dari ekstrak alergen yang disuntikkan pada pasien dengan penyakit alergi, [dna]

Tags: