Rintis RSUD Dr Soewandhie Jadi Rumah Sakit Pendidikan

Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya tengah merintis penggunaan RSUD Soewandhie sebagai rumah sakit pendidikan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan rencana itu sudah diajukan ke Kementerian Kesehatan dan disetujui. Risma menyatakan bahwa pihak Kemenkes juga sudah datang ke RSUD Soewandhi untuk melakukan evaluasi terkait penambahan fungsi rumah sakit tipe B itu.
”Awal minggu kemarin saya juga sudah menghadap ke Menteri PAN-RB, Yudhi Chrisnandi  agar kita bisa perpanjang sejumlah dosen yang pensiun. Karena kita ini sedang kekurangan dokter spesialis,” kata Risma.
Setidaknya ada 15 dokter spesialis yang kemarin diajukan agar diperpanjang masa pensiunnya. Para dokter tersebut diantaranya adalah spesialis anak dan spesiolis radiologi. Mereka yang sudah hampir berusia 56 tahun, diajukan Risma untuk diperpanjang sehingga bisa terus bekerja sampai usia 65 tahun.
Alumnus Arsitektur ITS itu menyebutkan bahwa usuan perpanjangan dokter spesialis itu disetujui oleh menteri PAN-RB. Dokter yang diusulkan untuk perpanjangan masa pensiun itu pun diijinkan.
Sehingga nantinya bisa ikut membina dan merintis RSUD Dr Soewandhi menjadi rumah sakit pendidikan. ”Nanti sistemnya mereka akan diperpannjang melalui formasi khusus. Jadi yang harusnya pensiun tidak akan pensiun dulu,” tegas Wali Kota yang akan mengakhiri masa jabatannya 28 September mendatang itu.
Kebut Gedung Baru
Sementara untuk menunjang RSUD dr Soewandhie menjadi lebih baik lagi, pembangunan gedung baru terus dikebut. Proyek tersebut diperkirakan selesai pada akhir Desember 2015 dan mulai dioperasikan pada Januari tahun depan.
Plt. Dirut RSUD dr M. Soewandhie Febria Rachmanita mengatakan, saat ini progres gedung baru sebelah utara telah sampai pada tahap pengecoran lantai tiga. Sedangkan gedung baru sisi timur sudah memasuki pengerjaan lantai dua. Total bangunan baru terdiri dari empat lantai dengan kapasitas 165 tempat tidur.
” Sebanyak 165 tempat tidur itu nanti akan melengkapi 291 bed yang sudah ada di bangunan lama. Jadi jika proyek sudah rampung, RSUD dr M. Soewandhie akan berkapasitas 456 tempat tidur,” terang pejabat yang akrab disapa Fenny ini.
Dijelaskan Fenny, selain bed, gedung baru nanti juga akan dilengkapi ruang Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU) khusus penyakit jantung, Intensive Care Unit (ICU), ECU dan ruang perawatan luka bakar (burn unit).
Dengan beroperasinya gedung baru, Fenny yang juga menjabat Kadinkes Surabaya ini berharap kepadatan pasien dapat terurai. Sebab, selama ini, poli rawat jalan terpusat di bagian tengah rumah sakit.
Dengan kondisi traffic rata-rata 1.100 pasien per hari, tentu kondisi poli rawat jalan menjadi kurang ideal atau overload. Sementara untuk rawat inap selalu penuh setiap hari dengan pemanfaatan tempat tidur mencapai 89 persen. Padahal, lanjut dia, idealnya 60-85 persen.
Oleh karenanya, alumnus Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Prof Dr Moestopo tersebut akan membagi poli rawat jalan di bagian tengah dan sisi utara gedung. Dengan demikian, konsentrasi pasien tidak terpusat pada satu tempat. “Kita akan bagi supaya tidak menumpuk,” ujar Fenny. [dre]

Tags: