Doni Eko Setiawan
Doni Eko Setiawan
Menjadi karyawan kantoran memang menjadi harapan bagi sebagian besar warga masyarakat. Sebab, dengan menjadi karyawan kantoran mendapatkan penghasilan tetap. Namun, berbeda dengan Doni Eko Setiawan, di luar jam kantornya dia tetap mengisi waktu senggangnya dengan bekerja.
Pria kelahiran Kediri 1987 yang saat ini menjadi Relationship Officer (RO) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Cabang Surabaya Karimunjawa ini juga menggeluti usahanya di bidang fesyen yakni busana batik.
“Awalnya memang suka dengan pakaian batik karena batik adalah jati diri bangsa. Lalu saya dengan istri mulai berusaha membuat pakaian batik dengan desain sendiri, Alhamdulillah banyak yang suka,” tutur Doni Eko saat ditemui Harian Bhirawa di kantornya, Senin (7/11).
Bapak satu anak ini mulai mengembangkannya dengan desain sesuai yang diinginkan pembeli hingga bisa memesan secara couple. Kain batik pun bisa memilih sesuai seleranya. Mulai dari batik Pekalongan, batik Madura dan batik Sidoarjo.
“Sudah setahun ini berjalan. Pertama jual secara online, sampai saat ini saya bersama istri sudah bisa punya butik yang kami beri nama Naranti di kawasan Puri Indah Sidoarjo. Nama butik ini diambil dari nama anak saya Qeenanti Ayasa Putri,” ujarnya.
Dalam sebulan, batik bisa terjual 40-60 lembar sesuai selera pembeli. Doni mengaku bangga dengan usaha yang dirintisnya bersama istrinya ini. Pasalnya, selain bisa mengangkat culture Indonesia, khususnya Jawa Timur, juga menjadi kebutuhan setiap orang. “Setiap karyawan kantoran kan memang diwajibkan mengenakan pakaian batik. Nah, momen inilah yang kami tangkap,” ulasnya.
Bisnis pakaian saat ini memang sangat potensial dan menjanjikan untuk usaha jangka panjang. Namun, Doni mengaku terus menggali dan memahami target market yang akan dibidik agar bisnisnya berjalan dengan baik dan menguntungkan. “Kami tetap terus berusaha profesional meski istri saya juga bekerja,” ujarnya. [geh]
