Risma Berikan Suaranya di TPS Wiyung, Whisnu di TPS Pakuwon

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan suaranya di TPS 001 Wiyung, Rabu (17/4). Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat menggunakan hak pilihnya dengan mencoblos di TPS 27 kompleks Pakuwon City.[andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama suami dan anak perempuannya hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) lebih awal sebelum TPS dibuka, Rabu (17/4).
Wali Kota Risma berangkat dari kediaman yang bertempat di Perumahan Taman Pondok Indah Kelurahan Jajartunggal Kecamatan Wiyung menuju ke TPS 001 yang tidak jauh dari kediamannya, hanya sekitar 200 meter.
Wali Kota Risma mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya warga Kota Surabaya untuk tidak melewatkan pesta demokrasi ini. Sebab, suara yang dipilih masyarakat akan berpengaruh pada kehidupan di lima tahun mendatang.
”Saya berharap kita semua tidak ada yang melewatkan pesta demokrasi ini. Ini akan berpengaruh pada kehidupan kita selama lima tahun mendatang,” tuturnya.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya juga memberikan tips bagi para pencoblos agar tidak kesulitan dan tidak membutuhkan waktu lama dalam membuka, memilih dan menutup kembali surat suara mengingat lebarnya surat suara.
”Agak ribet juga memang karena kertasnya besar dan pilihan banyak. Jadi yang pertama harus tahu dulu siapa yang mau dipilih, kedua kan ada bekas lipatannya, jadi kita tinggal ngikutin bekas lipatannya saja, kemudian yang paling penting kaver depan nya kan ada gambarnya jadi tidak terbolak balik,” ujarnya.
Usai menyalurkan hak pilihnya, Wali Kota Risma kemudian berkeliling meninjau ke beberapa TPS bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya untuk memastikan keamanan dan proses berlangsungnya pesta demokrasi lancar.
”Setelah ini saya bersama dengan Forpimda akan berputar ke beberapa TPS dan memastikan keamanan Kota Surabaya,” imbuhnya.
Wali Kota Risma juga berpesan kepada seluruh masyarakat bahwa siapapun pemimpin yang bakal terpilih nanti, agar bisa diterima dengan lapang dada. Di samping itu, ia juga berharap kepada pemimpin yang terpilih nanti, agar kebijakan yang dikeluarkan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan intinya untuk kemajuan bangsa.
”Mari kita terima dengan lapang dada dan kemudian kita melanjutkan kehidupan lebih baik lagi, dan tentunya siapapun yang terpilih kesejahteraan warga harus ditingkatkan,” pungkasnya.
Wawali di TPS 27
Sementara itu Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana bersama keluarganya mengenakan kemeja putih pada saat menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019 dengan mencoblos di TPS 27, kompleks Pakuwon City Kelurahan Kejawan Putih Tambak Kota Surabaya.
Kedatangan Whisnu ke TPS 27 ditemani istrinya, Dini Syafariah Endah, serta tiga anaknya yang sudah memiliki hak suara yakni Maheswari Laskmi Buana Putri, Muhammad Raihan Sjahputra serta Aura Dewangga Buana Putra.
Mereka tampak kompak pada saat datang ke TPS dengan mengenakan kemeja putih. ”Kami memakai baju putih, seperti seruan Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin,” katanya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu kemudian mengikuti prosesi pendaftaran dan dilanjutkan dengan pencoblosan di TPS. Usai mencoblos, Whisnu mencelupkan satu jari ke tinta sebagai penanda bahwa telah menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019.
Whisnu sebelumnya menginstruksikan kepada kader dan pengurus PDI Perjuangan di Surabaya untuk mengawal rekapitulasi suara, menjaga kotak-kotak suara mulai di TPS, kantor kelurahan, kecamatan hingga KPU setempat.
”Jangan ada sedikit pun tindakan ilegal oleh tangan-tangan gelap yang berusaha mengubah hasil Pemilu 2019. Kader PDI Perjuangan akan menjaga mulai TPS, kantor kelurahan, bahkan tidur di kantor-kantor kecamatan, sampai rekapitulasi suara selesai,” katanya.
Menurut dia, pada Pemilu 2019, PDI Perjuangan berkepentingan agar pesta demokrasi berlangsung murni. Kepentingan itu didasarkan posisi PDI Perjuangan sebagai peserta Pemilu Legislatif, maupun sebagai parpol pengusung pasangan Capres Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.
”Biarlah suara rakyat, sungguh-sungguh menjadi jelmaan suara Tuhan. Semaksimal mungkin harus dijaga, Pemilu 2019 bersih dari kecurangan dan penyelewengan,” kata Whisnu.
Diketahui ada sebanyak 2.131.756 warga Kota Surabaya yang terdiri pemilih laki-laki berjumlah 1.090.234 pemilih dan perempuan berjumlah 1.090.234 pemilih menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu kali ini. [dre]

Tags: