Risma Dijadwalkan Resmikan Banyak Proyek

Tri Rismaharini

Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya yang ke-726, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dijadwalkan bakal melakukan peresmian banyak proyek yang selesai dibangun. Proyek-proyek itu seperti underpass Satelit yang menghubungkan Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan HR Muhammad dan Patung Suroboyo.
“Di bulan suci Ramadan yang bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya di bulan Mei ini, Bu Wali Kota bakal melakukan peresmian proyek yang telah selesai dibangun. Sekarang sedang kita susun list jadwalnya,” ujar Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M Fikser, dikonfirmasi, Senin (13/5).
Fikser mengatakan, beberapa proyek yang diresmikan Wali Kota Risma diantaranya proyek jalan Merr Gunung Anyar yang tembus ke Pondok Candra dan Bandara Juanda, underpass Satelit, Jembatan Galuh, Patung Suroboyo, puskesmas, lapangan olahraga, hingga gedung sekolah.
“Ada beberapa sekolah yang telah direnovasi selesai pembangunannya. Ada pula puskesmas yang juga telah selesai dibangun. Semua akan diresmikan saat Hari Jadi Kota Surabaya di bulan Mei ini. Sekarang kita sedang persiapan,” tandasnya.
Sementara itu, terkait pembangunan underpass Satelit, Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya ingin jika lahan yang dulunya disebut hutan kota ini, bisa digantikan dengan taman sebagai penghasil oksigen.
Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau DKRTH, Rochim Yuliadi, mengatakan saat ini pihaknya tengah dalam tahap persiapan pekerjaan pembuatan taman masif, yang akan dibangun mengapit underpass. “Ini masih persiapan lahan. Kami ingin membuat taman untuk mempercantik underpass. Kalau jalan saja kan kurang menarik. Ini sudah kami cicil di bagian atas underpass kami beri pot-pot warna-warni,” tuturnya.
Rochim mengatakan, taman ini merupakan ganti dari hutan kota yang harus dipangkas karena adanya underpass. “Ini gantinya hutan kota. Dulunya ini hutan kota, gelap, banyak pohonnya. Ada underpass dipangkas semua,” imbuhnya.
Rencananya, taman ini tidak akan ditumbuhi rumput-rumput saja layaknya tol biasanya. DKRTH ingin taman dihiasi bunga-bunga, pohon, rumput jepang dan semak berbunga. Pohon yang dipilih di antaranya ada jacaranda dan tabebuya. Kedua pohon tersebut diambil sebelum hutan kota dibabat, dan saat ini sedang dikarantina di Kebun Bibit.
“Kalau semak nanti dominan yang berbunga yang disuka bu Wali. Detail desain belum bisa muncul karena kami masih mengukur medan untuk melihat bentuk polanya. Kalau sudah dibantu alat berat nanti pasti bisa lebih cepat, bisa lebih akurat,” jelas Dodik Ferdianto Perencana Taman DKRTH.
Bila pola sudah terlihat, Dodik menyebut proses pembuatan taman hanya butuh waktu kira-kira sepuluh hari. Ia sendiri punya gambaran taman dibuat miring seperti terasering, karena kedua sisi underpass cukup tinggi.
Rochim menambahkan, sebenarnya taman ditargetkan selesai 14 Mei 2019. Namun, karena hingga kini baru masuk tahap persiapan lahan, target berubah menjasi 31 Mei 2019, tepat saat Hari Ulang Tahun Kota Surabaya. “Kalau sudah jadi nanti taman baru bisa dinikmati enam bulan kemudian, karena awal-awal tumbuhan stress dulu,” katanya. [iib]

Tags: