Risma Dipanggil Megawati soal Kesiapan Cagub DKI Jakarta

Tri Rismaharini

Tri Rismaharini

Surabaya, Bhirawa
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri dikabarkan memanggil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Jakarta, Kamis (21/7) kemarin  terkait kesediaan menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017.
“Menurut informasi yang  saya peroleh, hari ini (kemarin, red) Bu Megawati meminta kesediaan Bu Risma untuk maju sebagai calon DKI. Insyaallah hari ini keputusannya,” kata  Ketua DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP Armuji, Kamis (21/7) kemarin.
Menurutnya, pertimbangan Megawati menunjuk Risma karena selain prestasi yang telah diraih Risma selama menjabat Wali Kota Surabaya, juga dukungan dari warga Jakarta yang cukup besar. Bahkan banyak kelompok-kelompok masyarakat atau relawan yang sudah mulai bermunculan mendukung Risma.
Seperti, Laskar Risma (Laris), Barisan Risma (Baris), Pasukan Risma (Paris), Aliansi Masyarakat untuk Risma (Amaris), Tanah Merah untuk Risma (Tameris), Gerakan Masyarakat untuk Risma (Gamis), Anak Rawabunga Cinta Risma (Artis). Terbaru, Jakarta Love Risma (Jaklovers) dibawah komando artis Neno Warisman yang dideklarasikan di Jakarta pada Kamis kemarin.
“Masyarakat Jakarta sudah banyak yang mengusung Bu Risma. Mereka merindukan sosok Bu Risma. Jadi bukan Bu Megawati saja, tapi warga Jakarta juga meminta,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Armuji, perintah dan penugasan partai tersebut tentunya harus dilaksanakan oleh Risma. Apalagi Risma sendiri saat ini sudah menjadi kader partai.  “Tentunya itu harus mendapat dukungan dan doa restu warga Surabaya agar Bu Risma bisa maju dengan ikhlas,” kata Armuji yang juga sebagai Ketua Bidan Pariwisata DPD PDIP Jatim ini.
Saat ditanya apakah Risma nanti jika bersedia maju harus mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, Armuji mengatakan dengan Undang-undang Pilkada yang baru tidak harus mundur,  melainkan cukup cuti.
“Kami dari Adeksi (Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia) juga sudah konsultasi ke Ketua MK (Mahkamah Konstitusi) mengenai hal ini. Termasuk pertimbangan kenapa legislator harus mundur dari jabatannya saat menjadi calon kepala daerah, sedangkan calon dari incumbent tidak. Jika legislator mundur maka akan ada gantinya, itu sudah jelas. Kalau kepala daerah begitu mundur tidak ada penggantinya. Pemerintah kan tidak boleh stagnan,” kata Ketua Adeksi ini.
Armuji mengatakan dukungan partai akan diberikan secara total jika Risma maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. “Kalau penunjukan partai, ya harus didukung semua, gotong-royong membantu. Kegotongroyong itu harus ditumbuhkembangkan,” katanya.
Sementara, Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Surabaya M Fikser membantah ketika ditanya Bhirawa bahwa kedatangan Risma ke DKI Jakarta dipanggil Ketua DPP PDIP Megawati Soekarno Putri. Ia mengatakan, kedatangan Risma ke Jakarta untuk menghadiri undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Di mana, Wali Kota Surabaya dua periode ini menjadi nara sumber di acara tersebut.
“Di jadwal yang saya pegang, Bu Risma tidak ada ada agenda itu (bertemu Ketua DPP PDIP). Kalau urusan partai tidak di kita. Bu Wali saat ini (kemarin, red) diundang KPK dan Mendagri menjadi narasumber. Dan yang hadir Wakil Ketua KPK, Mendagri, Deputi, serta eselon 1 dan 2,” katanya kepada Bhirawa melalui seluler saat mendampingi Wali Kota Surabaya di Jakarta.
Setelah itu, lanjut M Fikser, pada pukul 18.30 Wali Kota Surabaya membuka acara pameran lukisan anak-anak berkebutuhan khusus di Jakarta. Setelah itu, langsung berangkat ke Siak (Riau) untuk menerima penghargaan dan piala Adipura Paripurna kategori Kota Metropolitan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Jadi malam ini (kemarin, red) harus berada di Siak Riau dilanjut besoknya untuk menerima penghargaan dan piala Adipura Paripurna kategori Kota Metropolitan,” tandasnya.  [geh]

Tags: