Risma Luncurkan Industri Kreatif Kelompok Tata Rupa

Aksi teatrikal sejumlah pelajar ikut menyemarakkan upacara HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Balai Kota, Kamis (17/8). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghidupkan kembali gedung Siola dengan me-launching kelompok Tata Rupa yang dibangun di area kawasan gedung Siola, Kamis (17/8).
Di sana Tri Rismaharini bertemu dengan puluhan anak muda yang berkecimpung dalam dunia kolaborasi industri kreatif desain.  “Kelompok Tata Rupa berjumlah 30 orang akan membantu pelaku UKM mulai dari desain, packaging sampai cara membranding produk, itu tugas mereka,” kata Risma.
Menurutnya kelompok ini tidak hanya membantu pelaku UKM, dia juga menantang kelompok Tata Rupa yang tergabung dalam KREAVI untuk bisa berbuat lebih. “Bukan hanya sekadar membuat kaos, gantungan kunci dan gelas, tetapi mampu membuat produk seperti sabuk pengaman di pesawat yang berbeda dari biasanya, buatlah seunik mungkin nanti bisa dibantu sama Citilink. Saya berharap kalian bisa memproduksi itu,” jelasnya.
Risma juga menyampaikan rasa bangganya karena gedung yang sudah 10 tahun tidak difungsikan,  kini hidup kembali. Dia berharap dengan adanya gedung ini, anak-anak muda yang memiliki ide, hobi atau bakat di dunia industri kreatif diminta untuk bergabung dan berdiskusi dengan anak-anak lainnya.
Dengan begitu, ke depan anak-anak mampu berkontribusi bagi Surabaya terlebih Indonesia di sektor industri kreatif serta memiliki daya saing dengan anak-anak di dunia.
Ajak Kerja Bersama
Sebelumnya dalam peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI, Risma mengajak seluruh elemen warga untuk kerja bersama. Hal itu disampaikannya dalam sambutan di upacara pengibaran bendera merah putih di Taman Surya Balai Kota, Kamis (17/8).
Menurutnya, semua elemen warga harus mengupayakan yang terbaik yang sesuai dengan perannya, tanggung jawab dan kedisiplinan. Oleh karena itu, Surabaya mampu mendapatkan penghargaan bergengsi beberapa waktu lalu, seperti, Adipura Kencana, Nirwasita Tantra serta Adiwiyata Mandiri.
Selain itu, usai upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, Risma juga menyampaikan beberapa hal kepada warga Surabaya. “Kita sudah belajar dari sejarah bahwa kita pernah sulit merdeka sehingga sampai dijajah 350 tahun. Hal itu terjadi karena saat itu warga Indonesia terpecah belah dengan politik devide et impera,” katanya.
Untuk itu, dirinya berpesan kepada warga Surabaya untuk tidak terpecah belah kembali. Hal ini sudah disepakati dalam Sumpah Pemuda pada 1928 lalu yang menyatakan Satu Bangsa, Tanah air dan Bahasa Indonesia. “Jika kita berbicara perbedaan lagi, kita akan mundur ke belakang,” katanya.
Upacara Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Taman Surya Balai Kota Surabaya berlangsung meriah.  Dalam upacara kali ini, tidak hanya sekedar pengibaran bendera saja, tapi ada juga penampilan dari ratusan pelajar Surabaya yang tampil memukau.
Selain itu, beberapa penghargaan diberikan kepada beberapa pihak yang sudah membantu Pemkot Surabaya selama ini. [dre]

Tags: