Risma Paparkan Women and Girls Empowerment dalam ISoC 2018

Wali Kota Tri Rismaharini saat memberikan pemaparan dalam International Seminar on Chemistry (ISoC) 2018 di Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (19/7).[trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Departemen Kimia Fakultas Ilmu Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar International Seminar on Chemistry (ISoC) 2018 di Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (19/7).
Seminar tersebut untuk membahas pengembangan kimia ramah lingkungan (green chemistry) bersama peneliti dunia sebagai langkah strategis untuk mereduksi bahaya penggunaan bahan kimia. Seminar ini menghadirkan tema yaitu Green Chemistry and Its Role for Sustainability.
Seminar ini sudah digelar selama 2 hari sejak Rabu (18/7) kemarin hingga kemarin. ISoC 2018 merupakan agenda rutin Departemen Kimia ITS, yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak 2014.
Agenda ISoC pada hari kedua ini adalah The First Congress of OWSD (Organization for Women in Science for the Developing World) di mana ITS dipercaya menjadi tuan rumah pertama diselenggarakannya kongres ini.
Dalam seminar ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi salah satu keynote speaker dalam acara yang dihadiri oleh peserta dari berbagai negara di antaranya Indonesia, Nigeria, Jepang, Malaysia, Singapura, Inggris, Vietnam dan Brunei Darussalam.
Dalam kesempatan tersebut Risma menyampaikan materi mengenai Women and Girls Empowerment. Menurutnya Pemkot Surabaya sangat concern terhadap pemberdayaan wanita. Terbukti dengan penutupan red district (lokalisasi) yang tersebar di Surabaya, satu di antaranya adalah Dolly, lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara.
”Kini tempat lokalisasi itu telah berubah drastis dan beralih fungsi menjadi sentra UKM. Saya berdayakan warga sekitar untuk memproduksi sepatu, makanan, dan yang paling terkenal adalah batik Dolly,” tuturnya.
Tak hanya penutupan red district, pencapaian lain yang telah dilakukan oleh wali kota perempuan pertama Surabaya ini adalah program Pahlawan Ekonomi yang memberdayakan ibu rumah tangga untuk menghasilkan sebuah produk khas olahan mereka.
Melalui program ini, ibu-ibu rumah tangga di Surabaya juga bisa membantu kepala keluarga dalam menafkahi keluarganya tanpa mengubah kodratnya sebagai perempuan.
Pemkot Surabaya juga membantu ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi dalam segala aspek, mulai dari branding, packaging, hingga managing product.
”Insya Allah sebentar lagi saya akan buka Sentra UKM hasil olahan produk ibu-ibu Pahlawan Ekonomi di Liverpool. Saya dan Wali Kota Liverpool akan bekerjasama memajukan produk-produk olahan ibu-ibu Surabaya,” pungkas Risma. [dre]

Tags: