Risma Pastikan Tanggul Kali Lamong Kuat Menahan Aliran Air

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau Sungai Kali Lamong yang berada di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Memasuki musim penghujan, debit air di Sungai Kali Lamong yang berada di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya diprediksi meningkat. Karena itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau langsung di lapangan untuk memastikan kondisi tanggul mampu menahan aliran air anak Sungai Bengawan Solo tersebut.
“Alhamdulillah tadi saya meninjau ke sana ketinggian air Kali Lamong itu 2,25 meter, dulu pernah 3 meter. Sekitar November kemarin, tanggul kita sudah penuh menutup sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah kita (Surabaya). Kurang lebih panjangnya 14 kilometer,” kata Wali Kota Risma di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Senin (13/12).
Menurut dia, karena endapan lumpur di Sungai Bengawan Solo tinggi, maka ketika terjadi hujan deras aliran air meluap dan turun ke anak sungai. Salah satunya ialah turun atau mengalir ke Kali Lamong yang melintasi Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan bermuara di Kota Surabaya.
“Nah yang kita lakukan, kita itu ada sungai yang menuju Kali Lamong, itu tadi kenaikannya mungkin hanya sekitar 20 – 40 sentimeter yang ada di dalam tanggul kita, itu kemudian airnya kita pompa,” katanya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir ketika debit air di Kali Lamong tinggi. Karenanya, Pemkot Surabaya juga membangun tanggul secara konvensional di sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Surabaya.
“Kalau tidak ada tanggul itu mungkin sudah banjir Surabaya, karena ketinggiannya tadi sudah 2,25 meter. Tapi karena ada tanggul, jadi kita bisa cegah, sehingga air Kali Lamong tidak bisa masuk ke Surabaya. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa dengan tanggul kita,” tutur dia.
Selain membangun tanggul secara konvensional, Pemkot Surabaya juga bakal dibantu betonisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nantinya, Kementerian PUPR akan membangun dinding beton untuk menguatkan tanggul konvensional yang telah dibuat pemkot.
“Jadi nanti dinding betonnya itu ada di dalam atau di luar tanggul kita. Tapi bahwa kita sudah buat tanggul, karena kalau tidak kita sudah kebanjiran. Jadi kita kerjakan dulu, memang bukan dari dinding beton, tapi dari tanah,” jelasnya.
Pihaknya memastikan, bahwa ketersediaan lahan untuk pembangunan betonisasi tanggul Kali Lamong itu telah siap sepenuhnya. Sehingga Kementerian PUPR bisa langsung mengerjakan ketika tahapan lelang itu rampung. “Kita sudah siap, ketersediaan lahan sudah 100 persen punya kita sendiri. Kita juga sudah koordinasi intens dengan mereka,” tandansya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati menambahkan, saat ini, tahapan pengerjaan tanggul yang berfungsi untuk menahan luapan Sungai Kali Lamong ini telah memasuki proses lelang. “Ini sudah mulai dilelang, karena untuk Kali Lamong termasuk dalam program strategis nasional. Jadi dia (proyek) sudah mulai dilelang, mungkin sekarang dilaunching sekitar Rp 100 miliar,” katanya.
Apabila proses lelang itu telah rampung, Erna memastikan bahwa Kementerian PUPR bisa langsung meneruskan pengerjaan proyek tanggul tersebut. Sebab, Pemkot Surabaya telah menyelesaikan terkait status tanah di lokasi proyek itu. “Insya allah kalau di sisi Surabaya tanahnya tidak ada masalah, jadi mereka sudah mulai melakukan pelelangan,” papar dia.
Meski demikian, Erna menyebut, sebelumnya pihaknya telah menyelesaikan pengerjaan tanggul Sungai Kali Lamong hingga mencapai sekitar 6 kilometer lebih. Pengerjaan yang dilakukan pemkot ini menggunakan metode konvensional. “Sudah 6 kilometer lebih yang kita kerjakan, terus kemudian dia (Kementerian PUPR) melanjutkan yang proyeknya dia,” terang dia.
Menurut Erna, pengerjaan betonisasi tanggul Sungai Kali Lamong yang dilakukan Kementerian PUPR ini bakal menggunakan spun pile. Sedangkan atasnya, rencananya dibangun menggunakan parapet beton. “Memang mahal tapi kan life time-nya sangat panjang,” katanya.
Erna menambahkan, selain status tanah di Sungai Kali Lamong sisi Surabaya sudah clear, akses jalan ke lokasi pembangunan juga tersedia. Tentunya hal ini akan semakin mendukung Kementerian PUPR dalam proses pengerjaan betonisasi tanggul tersebut. “Kita siapkan lahan, mereka yang membangunkan dan lelangnya mereka semua,” pungkas dia. [iib]

Tags: