Risma Targetkan Pemeliharaan Cagar Budaya Tuntas 2018

Wali-Kota-Risma-ketika-meninjau-Tugu-PahlawanWali-Kota-Risma-ketika-meninjau-Tugu-Pahlawan.

Surabaya, Bhirawa
Ide baru dilsiapkan Wali kota Tri Rismaharini usai mengunjungi beberapa bangunan Cagar Budaya, Jumat 28/7) lalu. Wali kota bakal menghidupkan kembali Kota Pahlawan dengan destinasi wisata sejarah yang jumlahnya banyak tersebar .
“Bangunan-bangunan tersebut bisa i destinasi wisata sejarah.Kemarin Dinas Pariwisata sudah saya minta mendata monument dan situs yang bisa diangkat menjadi jujukan wisata,” kata Wali kota Risma .
Wali Kota dua periode ini juga menyaksikan langsung kondisi terkini bangunan bersejarah di Surabaya. Bersama jajarannya, dia mengunjungi Rumah HOS Cokroaminoto, Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jalan Bubutan, Monumen Tugu Pahlawan, Kampung Kraton di Jalan Kramat Gantung, dan Rumah W.R Soepratman di Jalan Mangga, Tambaksari.
Risma menyatakan, ada banyak sekali benda sejarah di Surabaya yang memiliki nilai sejarah masing-masing. Salah satunya berkaitan dengan kerajaan Majapahit. “Tapi tidak banyak yang tahu. Makanya saya dan teman-teman akan menggali lebih dalam sejarah-sejarah itu, untuk dihidupkan lagi,” ujarnya.
Hasil kunjungan itu, Risma menegaskan, akan melakukan beberapa pembenahan. Misalnya di kawasan sekitar Rumah HOS Cokroaminoto. Pembenahan akan menyasar Jembatan Peneleh.
“Nanti jembatan Peneleh ini akan kita buat untuk pejalan kaki, supaya warga bisa melihat atau berkunjung ke situs-situs bersejarah. Selain di rumah HOS Cokroaminoto, mereka juga bisa mengunjungi situs-situs diĀ  Zaman Mojopahit. Ada Kampung Kraton,” kata Risma.
Khusus Kampung Kraton, lokasi itu akan dia masukkan dalam daftar Cagar Budaya, karena menurutnya kampung itu unik. “Saya sudah mengkondisikan kepada teman-teman Dinas Pariwisata untuk merawatnya,” imbuhnya.
Risma menargetkan pada 2018 mendatang, semua situs dan monumen bersejarah akan tuntas pengerjaannya. Sehingga tamu-tamu internasional yang datang ke surabaya bisa mengunjungi objek-objek wisata itu. Bahkan, menurut dia, pengerjaan pemeliharaan situs cagar budaya ini akan diajukan dalam Perubahan APBD Surabaya 2017.
“Nanti, kita akan ajukan PAK. Kami memang berencana mengajukan PAK dan memasukkan anggaran untuk pemeliharaan ini,” ujar Risma.
Dia berharap, setidaknya pengerjaan pemeliharan bangunan dan monumen bersejarah di Surabaya ini bisa dikerjakan setelah Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) digedok, mendekati akhir tahun ini.
“Karena tahun 2018 itu kita (Surabaya) akan kedatangan tamu-tamu dari luar negeri. Harapannya, nanti monumen dan situs cagar budaya ini bisa menjadi lokasi wisata baru,” kata Risma. (geh.dre)

Tags: