Risma : Tuhan Sudah Mengatur Ini Semua

Tri Rismaharini saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/8). Risma menyatakan ingin bekerja swasta setelah masa jabatannya berakhir 28 September nanti.

Tri Rismaharini saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/8). Risma menyatakan ingin bekerja swasta setelah masa jabatannya berakhir 28 September nanti.

Dari PNS Beralih ke Swasta
Surabaya, Bhirawa
‘Aku mau kerja di swasta’ . Lontaran inilah yang terus dikatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini setelah Pilkada Surabaya 2015 gagal karena calon tunggal. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini masa jabatannya akan berakhir 28 September 2015 nanti.
Bakal calon wali kota yang diusung PDIP ini tampak tenang saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (5/8). Tidak terlihat kegelisahan atau kecemasan d iraut wajahnya. Risma terlihat serius menyelesaikan tanda tangan yang sudah menumpuk di mejanya.
“Ya gak apa-apa, ini kan kehendak Tuhan. Pasti Tuhan sudah mengatur ini semua,” kata Tri Rismaharini saat menjawab pertanyaan dari awak media terkait sikapnya setelah dinyatakan KPU tidak bisa ikut dalam Pilkada Surabaya 2015.
Risma tak mau ambil pusing soal keputusan KPU yang menunda Pilkada Surabaya lantaran tak ada pasangan lain yang mencalonkan selain dirinya yang berdampingan dengan Whisnu Sakti Buana. Saat ini, menurut Risma, dia ingin fokus pada kerja hingga masa jabatannya berakhir.
“Yang jelas sampai sekarang aku komitmen, tidak akan melakukan transaksi yang tidak sesuai aturan,” terangnya.
Ditanya apakah akan maju kembali di Pilkada Surabaya 2017 ? Risma mengatakan tidak tahu. ” Ya nanti dilihat saja. Aku mau kerja di swasta,” harapnya.
Begitu juga saat ditanya kerja swasta seperti apa? Di Surabaya kah? Risma tidak mau menjelaskan lebih detil rencana dirinya ke depan . “Adalah pokoknya. Kalau besok moro-moro (tiba-tiba, red) aku di Amerika kan juga gak tahu juga. Kamu ini takok ae rek,” kelakarnya.
Selain di perusahaan swasta, Risma menyatakan soal rencana menjadi dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. “Kalau saat itu, saya masih PNS ya bisa jadi dosen tetap, tapi kalau sekarang ya tidak bisa. Tapi mungkin dosen panggilan masih bisa,” ujarnya.
Risma pun berharap program kerjanya bisa diteruskan oleh Pj yang akan menggantikan fungsinya sebagai Wali Kota Surabaya. Menurutnya, yang dia lakukan sudah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surabaya. “Ini kan amanah masyarakat dan harus bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Calon incumbent ini tak mau menanggapi polemik calon tunggal di Pilkada Surabaya 2015. Sekalipun, dirinya menjadi bagian dalam pemilihan Wali Kota Surabaya. “Aku ndak rugi kok, dikira enteng apa jadi Wali Kota Surabaya,” jawabnya.
Dalam menghabiskan masa kerjanya sebagai wali kota hingga masa akhir jabatan yakni 28 September 2015 nanti, Risma hendak menyelesaikan masalah krusial yang belum terselesaikan di Kota Surabaya. Di antaranya izin TPA Pembangkit listrik, meneruskan pembangunan Lingkar Luar Barat dan Lingkar Timur, Underpass Jalan Mayjend Sungkono, trem, dan program menjadikan RS Dr Soewandhie menjadi Rumah Sakit Pendidikan. [geh]

Tags: