Ritual Melasti Ditengah Wabah Covid-19 di Kabupaten Nganjuk

Anggota Satgas penanggulangan wabah covid-19 Pemkab Nganjuk melakukan penyemprotan disinfektan di Pura Kertha Buana Giri Wilis sebelum ritual Melasti digelar.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Umat Hindu merayakan ritual Melasti, namun sebelumnya Pura Kertha Buana Giri Wilis di Desa Bajulan Kecamatan Loceret disemprot cairan disinfektan oleh Satgas penanggulangan wabah covid-19. Hal ini menyusul, setelah warga Kabupaten Nganjuk terdapat 4 orang dalam pemantauan (ODP) dan 1 pasien dalam pengawasan (PDP).
Tiga hari sebelum hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu 25 Maret, umat Hindu di Kabupaten Nganjuk menggelar ritual Melasti. Ritual ini biasanya dilakukan di Pura Kertha Buana Giri Wilis. Sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona, Satgas penanggulangan wabah covid-19 menyemprot cairan disinfektan di satu-satunya tempat ibadah umat agama Hindu di Nganjuk.
Selain ruang publik, objek penyemprotan cairan disinfektan adalah perkantoran dan rumah ibadah. “Bersama seluruh unsur pemerintah dan masyarakat penyemprotan dilakukan di sejumlah lokasi yang menjadi tujuan masyarakat, salah satunya Pura Kertha Buana Giri Wilis tempat ibadah umat agama Hindu di Nganjuk,” terang Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.
Selain itu, secara serentak seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD), camat dan kades serta kepala kelurahan telah diperintahkan untuk melakukan langkah pencegahan wabah covid-19. Dengan demikian, penyemprotan disinfektan di seluruh instansi pemerintahan secara masih telah dilaksanakan. “Seluruh OPD, bahkan Kantor Bupati Nganjuk, rumah dinas serta seputaran Alun Alun telah disemprot disinfektan. Pemkab Nganjuk tidak main-main dalam menaggulangi wabah corona ini,” tegas Wabup Marhaen.
Lebih jauh, Wabup Marhaen menjelaskan, penyemprotan di sejumlah lokasi ini adalah untuk memutus mata rantai covid-19. Tempat-tempat yang dilakukan penyemprotan terkonsentrasi di fasum seperti pasar – pasar, ruang terbuka hijau, dan kantor – kantor yang melakukan pelayanan terhadap masyarakat.
Pemkab Nganjuk, dikatakan Marhaen Djumadi tidak ingin masyarakat terjangkit wabah covid-19. Karena itu masyarakat juga dihimbau untuk melakukan pola hidup sehat dengan menjaga kesehatan serta melaksanakan pola makan yang sehat pula. Karena virus yang bermula dari provinsi Wuhan RRC tersebut sangat mudah menyerang orang yang kondisi kesehatannya sedang tidak fit.
Kesadaran masyarakat Nganjuk untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan juga sangat mendukung gerakan penyebaran covid-19. Selain itu masyarakat tidak berkunjung ke tempat-tempat keramaian maupun berkumpul dengan jumlah massa yang banyak serta kurangi bersentuhan dengan warga lainnya.
Sekedar diketahui, saat ini sesuai update pemerintah provinsi Jawa Timur, terdapat 635 orang dalam pemantauan, 72 orang pasien dalam pengawasan dan 15 orang positif terjangkit COVID-19.(ris)

Tags: