Ritual Siraman Sedudo Upaya Meningkatkan Pariwisata Nganjuk

Wakil Bupati Nganjuk Abdul Wachid Badrus, memimpin prosesi ritual siraman di air terjun Sedudo sebagai upaya untuk mendongkrak kunjungan wisata di Kabupaten Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Ritual siraman di Air Terjun Sedudo setiap bulan Muharam atau Sura selalu ditunggu-tunggu. Ribuan warga langsung berbondong-bondong mandi dan berebut gunungan buah yang disiap oleh Pemkab Nganjuk usai ritual.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, ritual siraman tahun ini diadakan tepat tanggal 15 Muharam. Meski demikian, antusiasme pengunjung untuk mendatangi air terjun tertinggi kedua di Jatim itu tetap tak surut. Ribuan pengunjung sudah memadati wisata Air Terjun Sedudo di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan sejak pagi.
Warga masyarakat berjubel sisi kanan air terjun sembari menunggu prosesi dimulai. Tepat sekitar pukul 11.30, iring-iringan pejabat forum pimpinan daerah (forpimda) dan tambahan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) menuruni tangga menuju lokasi air terjun. Diiringi lantunan tembang Jawa, cucuk lampah dengan diiringi para sesepuh Desa Ngliman membawa sesaji untuk kelengkapan proses ritual.
Setibanya di bawah air terjun sedudo, para pejabat yang memakai baju serba biru itu langsung masuk ke tenda yang disiapkan oleh panitia. Di garis depan, Wakil Bupati Abdul Wachid Badrus, Plt Sekda Nganjuk oes Soebagijo bersanding dengan pejabat forpimda lainnya. Mulai Kapolres Nganjuk AKBp Joko Sadono, Dandim 0810 Letkol Arh Sri Rusyono.
Kemudian, Kajari Asis Widarto, Ketua DpRD Nganjuk Puji Santoso. Tak dimaksud ritual ritual, para pejabat forpimda juga ikut masuk ke kolam Air Terjun Sedudo untuk mandi. Mereka bercanda sembari merasakan sensasi sejuk dan dinginnya air terjun di lereng Gunung Wilis itu.
Wakil Bupati Abdul Wachid Badrus mengatakan, ritual di Air Terjun Sedudo merupakan agenda tahunan pemkab Nganjuk. Selain untuk melestarikan budaya yang sudah dilaksanakan secara turun temurun itu, sekaligus untuk menarik minat wisatawan. “Ritual siraman jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” kata Gus Wachid sapaan akrab Abdul Wachid Badrus.
Wabup dua periode itu mengatakan, Air Terun Sedudo adalah ikon wisata di Kabupaten Nganjuk pemkab, lanjut Gus Wachid, akan terus melakukan pembenahan agar kawasan wisata di ujung selatan Nganjuk itu bisa menarik lebih banyak wisatawan lagi.
Prosesi ritual siraman dimulai dengan tradisi penyerahan guci untuk mengambil udara suci di air terjun. Guci yang semula dibawa oleh para penari lantas diberikan kepada tujuh gadis dan tujuh jejaka. Diiringi cucuk lampah dan sesepuh desa, para gadis dan jejaka itu lantas masuk ke kolam Air Terjun Sedudo. Mereka mengambil air suci tepat di bawah air terjun sedudo untuk disimpan di Makam Mbah Ngliman.
Setelah ritual pengambilan air, Wabup Abdul Wachid Badrus bersama pejabat forpimda menabur bunga tujuh rupa di lokasi air terjun. Beberapa saat kemudian, mereka terjun ke kolam untuk mandi bersama sebagai wujud rasa syukur. Ritual ditutup dengan rebutan gunungan buah dan hasil bumi.
Ribuan warga yang semula berada di samping kanan dan kiri air terjun langsung menyerbu sembilan gunungan buah setinggi sekitar tiga meter. Gunungan itu berasal dari jumlah desa di Kecamatan Sawahan. “Semoga ritual siraman tahun ini bisa menjadi berkah untuk semuanya, termasuk kehipuan ekonomi warga sekitar Sedudo,” pungkas Gus Wachid. (ris.adv]

Tags: