Robotika ITS Sukses Pertahankan Juara Umum KRI 2019

Tim Robotika ITS berfoto bersama merayakan keberhasilan meraih Juara Umum KRI 2019.

Surabaya, Bhirawa
Tim robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mendulang prestasi. Kali ini, berhasil memborong juara dan mempertahankan gelar juara umum pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019. Kompetisi tahunan yang diselenggarkan oleh Kemenristek Dikti itu, Tim Robotika ITS berhasil menjuarai di tiga kategori lomba dan dinobatkan sebagai juara umum KRI 2019. Salah satunya Tim Robotika Iris yang berhasil meraih predikat juara 1 di kategori Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI) beroda. Dengan mengalahkan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di semi final dengan skor 3-0 dan mengalahkan tim dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) di final dengan skor telak 4-0.
Ketua Tim Iris, Muhammad Revo Khairullah mengatakan, dirinya bersama tim sangat bersyukur dengan kemenangan ini. Karena kemenangan itu sudah didambakan tim Iris sejak divisi KRSBI beroda ada yaitu tahun 2017. “Pada tahun 2017, kami (tim Iris, red) harus tersingkir di 8 besar, di tahun 2018 kami harus puas dengan posisi runner up dan
Alhamdulillah di tahun ini kami bisa merealisasikan juara 1 ini,” tutur. mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS itu dengan penuh kebahagiaan.
Dengan hasil tersebut, tim Iris semakin mantap untuk mengikuti kejuaraan internasional Robocup 2019 awal Juli mendatang di Australia bersama dengan tim Ichiro di kategori Robosoccer Humanoid. Pihaknya juga berhasil menyabet juara desain terbaik dan strategi terbaik di KRI 2019 pada kategori KRSBI Beroda. “Hasil dari pengalaman dan evaluasi teknis di KRI ini akan kami jadikan bekal di ajang internasional nanti, agar lebih matang lagi persiapan tim kami,” jelas mahasiswa yang kerap disapa Revo tersebut.
Pada divi Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), tim Vi-Rose ITS juga berjaya dengan mendapatkan juara 1. Setelah dapat melaju ke delapan besar dengan perolehan poin tertinggi 74.8 poin. Gerakan tubuh Vi-Rose semakin gemulai ketika berhasil menembus babak empat besar dan harus bersaing melawan tim dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD), dan Universitas Tadulako Palu (UNTAD).
“Kami berhasil melangkah ke pertandingan terakhir di babak final yaitu 4 besar dengan perolehan nilai tertinggi pertama 84 poin,” ujar Nafis ketua tim Vi-Rose, Nafis Taqiyudin.
Tak hanya itu, pada acara penutupan KRI 2019 Vi-Rose juga dinobatkan sebagai desain terbaik untuk robot seni tari di KRI 2019. Prestasi itu membuat timnya patut untuk berbangga diri. Sebab, terakhir kali Vi-Rose menang di tahun 2012.
Untuk divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), robot Risma ITS berhasil menempati juara ketiga setelah menumbangkan tim dari Universitas Islam Sultan Agung pada saat perebutan juara ketiga dengan perolehan nilai penuh. Risma tak dapat melangkah ke final setelah sebelumnya robot berkakinya harus retry dua kali ketika melawan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun mereka berhasil finish dengan jeda waktu yang sangat berdekatan. Sementara itu untuk tim Abinara-1 di kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) harus puas di posisi ke 10 setelah pada sesi ketiga robot tidak berhasil memadamkan api.
“Kami masih mengevaluasi kelemahan robot di sesi ketiga ini apa yang menyebabkan robot tak dapat memadamkan api. Tahun selanjutnya kami akan mencoba lebih baik lagi,” ungkap ketua tim Abinara-1, Reza Pahlevi, mahasiswa Departemwn Teknik Elektro.
Pada kategori terakhir yaitu KRSBI Humanoid, sayangnya tim ITS Ichiro sedikit menerima ketidak beruntungan. Setelah tidak berhasil melewati babak perempat final, dengan ditahan hingga babak tambahan oleh Tim Krakatau FC dari Universitas Teknokrat Indonesia dengan skor 0-0. Sehingga, mengharuskan pertandingan berlanjut dengan adu penalti. Pada proses adu penalti tersebut, akhirnya Ichiro harus terhenti langkahnya dengan hasil 2-0 untuk tim Krakatau FC.
Meski demikian, dari hasil perolehan juara itu semua, Tim Robot ITS dapat mempertahankan gelarnya sebagai Juara Umum di KRI 2019 ini. Setelah di KRI 2018 tahun lalu ITS juga berhasil meraih juara Umum.
Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan ITS, Dr Darmaji S Si MT, yang menerima piala kebanggaan KRI 2019 mengungkapkan prestasi tersebut sangat membanggakan bagi ITS. Ia sangat percaya kepada para mahasiswa akan semangat dan tekad juara yang dimiliki oleh tim ITS. Akan tetapi, Darmaji juga berpesan, agar prestasi tersebut tidak menjadikan tim ‘jumawa’ dan bertinggi hati. Tetap terus berlatih dan mengevaluasi setiap kekurangan yang ada pada perlombaan kali ini. Agar tahun depan tim Robot ITS dapat meraih prestasi yang lebih maksimal lagi.
“Pesan saya kepada para mahasiswa, setelah ini agar fokus kembali mempersiapkan diri dan robot, mengingat bulan depan kita (tim robot ITS, red) akan berlomba di Robocup Competition di Australia. Sehingga kita kembali bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia seperti tahun lalu,” pungkas dia. [ina]

Tags: