Roemah Snack Getol Lirik Pasar Ekspor, Ojesy Fokus Garap Wanita

Ida Widyastuti dengan camilan keripik pisang khusus untuk pasar ekspor. Evilita Adriani, Reza Zamir dan pengendara ojek wanita di kantor Ojesy di UPN Surabaya. [titis tri w]

Melihat Kebangkitan Pengusaha Wanita Jatim
Kota Surabaya, Bhirawa
Dua orang pengusaha ini menjadi contoh sukses mereka yang mampu mengaplikasikan perkembangan teknologi untuk kemajuan bisnisnya di era yang serba digital saat ini. Berkat kepiawaiannya memanfaatkan momentum dan teknologi, ada yang mampu menembus pasar ekspor hanya bermodal jualan keripik pisang. Sedangkan pengusaha lain mampu merintis usaha jasa transportasi ojek  dengan pasar khusus wanita.
Roemah Snack Mekarsasi adalah perusahaan makanan ringan yang didirikan oleh Ida Widyastuti pada akhir 2002. Berawal dari keinginan untuk mengisi waktu luang setelah menikah, Ida kini telah menjadi pengusaha camilan tradisional yang sukses. Bahkan saat ini sudah go international.
Khusus keripik pisangnya sejak 2010 sudah diekspor ke banyak negara. Mulai Malaysia, Thailand, Tiongkok, Philipina, Korea, Jepang, Hongkong, Singapura , Brasil hingga kawasan Timur Tengah. Pasar Eropa juga sudah dimasukinya, di antaranya Belanda, Belgia dan akan merambah ke negara lainnya.
“Pasar luar negeri juga suka dengan cita rasa pisang Agung yang renyah dan manis. Ini keunggulan bahan baku kita,” kata Ida seraya menyebut dia bekerjasama dengan petani  untuk mengembangkan pisang Agung di atas lahan seluas 100 hektare.
Ida bercerita awal dirinya berbisnis. Pada kurun 2001 dia melihat pangsa pasar camilan masih sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia,  karena itu dia memulai usahanya dengan memasarkan emping belinjo di sekitar Jatim dengan modal Rp 600 ribu. “Saya dulu sampai dijuluki Ida bakul emping oleh para pedagang toko. Setiap hari saya berkeliling menjajakan emping,”kata Ida di gerai camilannya  di kawasan Pondok Jati Sidoarjo belum lama ini.
Pada saat puncak trading melinjo sekitar 2004, Ida justru memutuskan untuk tidak melanjutkan produksi emping melinjonya dengan beberapa pertimbangan, salah satunya banyaknya penyakit yang bisa disebabkan melinjo. Dia akhirnya mulai merintis usahanya dengan memproduksi camilan yang berbahan baku pisang dan mendirikan Roemah Snack Mekarsari.
Seiring berkembangnya waktu, Roemah Snack Mekarsari semakin tumbuh dan menapaki tangga kesuksesan dengan bekerjasama dengan puluhan UKM. Perusahaan ini akhirnya mempunyai produk utama camilan berbahan baku pisang, tetapi juga menjadi wadah yang membantu pemasaran para UKM yang mempunyai produk lain tetapi tidak bisa melakukan pemasaran dan promosi mandiri secara maksimal.
Ida  mengaku awalnya memulai bisnis secara offlne dengan membuka toko fisik. Kii seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, produk-produk Mekarsari sudah dapat ditemui secara online melalu situsnya www.mekarsarisnack.com. Selain memanfaatkan website sebagai salah satu alat pendukung pemasaran dia juga memanfaatkan platform online lainnya seperti Google My Business (GMB) atau Google Bisnisku untuk meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap Mekarsasi. “Semenjak menggunakan GMB pada 2005, dampaknya sangat besar kami rasakan terutama dalam pemasaran karena fitur ini menjelaskan informasi lokasi, nomor telepon, alamat email dan informasi jam buka usaha,” terang Ida.

Tags: