Rompi Warning Kinerja” Innovative Goverment Award 2019

Wali Kota Malang Sutiaji foto bersama dengan tim innovasi Goverment Award

Kota Malang, Bhirawa
Lima provinsi,  15 kabupaten dan 11 kota lolos seleksi penilaian Innovative Goverment Award 2019 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP). Kota Malang menjadai salah satu peserta innovasi Goverment Award.
Matheos Tan,  Kepala Pusat BPP Kemendagri,  menyampaikan  pemaparan Kepala Daerah yang digelar tiga hari, tanggal  25 s/d 27 September 2019 di Gedung B kompleks Kementerian Dalam Negeri RI,  jalan   Merdeka Utara.
Kota Malang, 1 dari 11 kota yang lolos seleksi verifikasi dan masuk pada sesi I pemaparan Kepala Daerah. Didampingi Plt. Kabarenlitbang Kota Malang,  Erik Setyo Santoso,  Walikota Malang Sutiaji hadir secara langsung untuk memaparkan komitmen kota Malang dalam mengembangkan serta menumbuhkan budaya inovasi.
“Dengan strategi pentahelix,  semangat berinovasi di kota Malang tidak meluluh berlaku di kelembagaan pemerintahan,  tapi juga tumbuh kembang di masyarakat,  “ujar Sutiaji  wali Kota Malang, dihadapan para tim juri.
Berbagai langkah inovasi di bidang penyelenggaraan pemerintahan khususnya program Lelang Kinerja,  menjadi salah satu materi yang mendapat perhatian tim juri.
“Lelang kinerja ini bahkan sudah mulai dipelajari Pemerintah Pusat untuk coba diadopsi,”urai Wali Kota  walikota Malang  yang akrab disapa pak Aji itu.
Satu lontaran Walikota Sutiaji,  yang bikin tim juri tertawa sekaligus tertarik,  saat alumni IAIN Malang ini menyatakan, bahwa akan segera diterapkan pola punishmen kepada ASN yg indisipliner dan juga Perangkat Daerah yang tidak memenuhi time line kinerja,  dengan penggunaan rompi khusus.
“Rompi itu harus dikenakan dalam kurun waktu tertentu,  dari mulai apel hingga aktifitas kerja harian,  dimana di belakang rompi bisa tertulis “kinerja rendah,  kinerja lambat,  suka terlambat,  dan lainnya,”urai Sutiaji.
Dalam IGA 2018, kota Malang baru mampu meraih ke 4 terinovatif.  “Semoga di 2019 ini,  kota Malang menggapai prestasi yang lebih baik lagi,  “ujar Sutiaji,  usai pemaparan.
Hadir selaku Tim Juri,  M. Helmi Abidin dari UCLG ASPAC, Dr. Hadi Supratikta, MM dari Kemendagri,   Dra.  Elly dari LAN,  Dr. Sitti Aminah, MSi dari Litbang Kemendagri,  Dr.  M. Amin dari  Menristekdikti,  dan Setiowiji dari LIPI. [mut]

Tags: