Rotamould Silver Ion, Andalan Tangki Air PT Penguin Indoneia

Tangki air produk PT.Penguin Indonesia. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Sebuah inovasi dengan silver ion yang dapat mengurangi mikroba hingga 99,5% dalam air sehingga lebih higienis dan aman digunakan. PT.Penguin Indoneia berani menjamin hasil produksinya bisa diandalkan untuk kesehatan bangsa Indoneaia.
Menurut Andi Hermawan Head of Marketing Communications and Customer Care Penguin Indonesia, Senin (12/2) kemarin, Penguin yang didirikan sejak 36 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1982. Penguin Indonesia konsisten memberikan kualitas terbaik dalam menghasilkan produk-produk unggulan.
Berkat kerja keras dengan selalu melakukan inovasi, Penguin Indonesia berkembang menjadi pemimpin pasar dan produsen tangki air dan kimia polyethylene di Indonesia.
Menggunakan berbagai macam teknologi dan kekuatan pada team R&D (Research and Development), produk Penguin tidak hanya terbatas pada tangki air dan kimia, melainkan juga produk lain seperti road barriers, PVC atap gelombang, dan desain-desain khusus lainnya pun
dapat diciptakan menurut spesifikasi dan kebutuhan pelanggan kami.
“Teknologi terbaru Penguin yang telah dikembangkan kini adalah Rotamould4, sebuah inovasi dengan silver ion yang dapat mengurangi mikroba hingga 99,5% dalam air sehingga lebih higienis dan aman digunakan,”ungkap Andi.
Penguin menerapakan program Jaminan Mutu ISO 9001:2008 pada semua produksi. Penguin adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan SNI 7276:2008 (produk tangki Air) di tahun 2011.
Untuk itu pada 25 Januari lalu PT.Penguin Indonesia bertempat di bawah pintu jalan layang tol Gedong Panjang Penjaringan Jakarta Utara, Penguin Indonesia bekerjasama dengan Sekolah Anak Jalanan (SAJA) mengadakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh setiap bulan Januari di setiap tahunnya.
Kekurangan gizi di Indonesia masih menjadi permasalahan anak-anak di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian Riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010) menyatakan masih baUnyak penduduk atau anak-anak yang tidak cukup mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Data (Riskesdas, 2013) menyebutkan sebanyak 93,5% penduduk usia > 10 tahun mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan di bawah anjuran.
Menurut penjelasan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia jelas Andi, berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup
Merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
Dalam mencuci sayuran dan buah-buahan tentunya diperlukan kualitas air yang bersih sebelum sayuran dan buah-buahan dikonsumsi oleh manusia. Air yang tidak bersih dapat mempengaruhi kualitas sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi, dan untuk mendapatkan air yang bersih bukan hanya dari sumber airnya saja tetapi hal lain yang perlu diperhatikan adalah media penyimpanan air tersebut atau tangki airnya.
“Dengan adanya Penguin Peduli ini diharapkan CSR kali ini dapat mengenalkan ke anak-anak sejak dini apa saja akibat dari kekurangan gizi serta pentingnya asupan gizi dan air bersih terutama pada anak-anak di masa pertumbuhan. Kami juga melibatkan dokter sebagai narasumber terpercaya yang memberikan sosialisasi dan edukasi kepada anak-anak.
Kedepannya Penguin Peduli akan senantiasa rutin melakukan kegiatan-kegiatan yang membantu kesejahteraan lingkungan sekitar.” pungkas Andi Hermawan. [ma]

Tags: