Rotasi Guru Awali Merger 50 SDN se-Surabaya

Siswa kelas VI SDN Kapasan III/145 menempati ruang kelas SMPN 41 Surabaya yang berada di lantai dua. Mereka melakukan doa bersama sebelum pulang sekolah, Senin (17/4). [gegeh bagus setiadi]

Penataan Tinggal Tunggu SK Dinas Pendidikan
Dindik Surabaya, Bhirawa
Tanda-tanda menjelang dilakukanya merger (penggabungan) 50 SD negeri di Surabaya mulai tampak. Salah satunya dengan adanya penataan kebutuhan sekolah terhadap guru dan staf melalui rotasi. Kendati belum resmi, tahapan rotasi telah berjalan hampir tuntas.
Kepala SDN Dr Soetomo 5 Surabaya Anitawati mengakui, rencana sekolahnya akan dimerger dengan SDN Dr Soetomo 6. Namun, sampai saat ini seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di sekolahnya masih komplit seperti biasa. Kendati demikian, rotasi yang tengah direncanakan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya sudah bisa dipastikan segera berlangsung.
“Belum ada yang pindah, tapi sudah mulai diatur pindahnya kemana-kemana. Tinggal menunggu SK (Surat Keputusan) dari dinas,” kata Anitawati dihubungi, Senin (24/7).
Menurut Anita, dalam melakukan rotasi dinas lebih komunikatif saat ini. Sebab, para guru bisa mengusulkan perpindahan sesuai dengan jarak rumahnya dengan sekolah. Kendati demikian, perpindahan tetap mempertimbangkan kebutuhan sekolah terhadap guru. “Usulannya sudah diajukan. Tapi kalau semua minta ngajar di dekat rumah terus yang ngajar di sini siapa? Jadi keputusannya tetap di dinas,” tandasnya.
Disinggung soal rotasi kepala sekolah, Anita mengakui hal itu juga pasti terjadi. Sebab, dengan merger otomatis kepala sekolah akan ditata ulang. “Belum tahu mau dipindah ke mana. Kalau kepala sekolah malah tidak bisa mengusulkan. Kita tergantung dinas saja,” tutur dia.
Hal senada diungkapkan Kepala SDN Kaliasin 3 Surabaya, rotasi guru masih menunggu SK dari dinas. Namun, pihaknya yakin tidak akan ada pengurangan di sekolahnya. “Sekolah kami masih kekurangan, jadi kemungkinannya ada penambahan,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Dindik Surabaya Ikhsan membenarkan, penataan guru baik di jenjang SD maupun SMP sedang dilakukan. Ini seiring dengan adanya rencana merger 50 SD negeri yang akan  dilakukan di Surabaya. Selain itu, rotasi jenjang SMP juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah.
Ada sekitar 60 guru SMP yang telah melalui proses rotasi. Sementara jenjang SD masih dalam proses perhitungan. Khususnya untuk guru-guru mapel agama, Bahasa Inggris, guru olahraga dan sebagian guru kelas. “Penataan ini mengedepankan lokasi mengajar dengan rumah dan kesesuaian 24 jam mengajar. Jangan sampai mereka pindah dan jam mengajarnya kurang,” tandasnya.
Dalam memetakan kebutuhan guru, Ikhsan mengaku dibantu pengawas sekolah, UPTD BPS, kepala sekolah, hingga Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Karena itu, tidak ada alasan bahwa rotasi berdasarkan like and dislike.  “Kami sudah tahu persis mana sekolah yang kekurangan guru dan mana yang kelebihan,” terangnya.
Ikhsan tidak membantah bahwa dalam rotasi kali ini ada juga atas permintaan guru pribadi. Mereka meminta penugasan lokasi yang baru karena alasan kedekatan tempat tinggal. “Begitu proses selesai, SK penempatan ke sekolah baru akan turun. Harapannya, semua mendapat tempat sesuai kebutuhan,” tandas mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini. [tam]

Tags: