RPH Ngelom Sebaiknya Dipindahkan

Rumah potong Hewan (RPH) NgelomPemprov Jatim, Bhirawa
Dinas peternakan jatim setuju untuk menyarankan pemindahan Rumah potong Hewan (RPH) Ngelom pada pemkab Sidoarjo. Hasil idak Tim Patroli Air Jatim pekan lalu ke RPH Ngelom.  Menunjukkan kondisi memprihatinkan dengan bau yang tiak sedap cukup menyengat.
Dinas Peternakan Jatim juga menilai perlunya Pemkab Sidoarjo untuk melangsungkan penutupan  terhadap RPH tersebut dan memindahkannya ke wilayah lainnya yang jauh dari permukiman.
“Kalau direvitalisasi tidak akan bisa dengan kondisi seperti itu. Sebaiknya ditutup dan dipindahkan saja ke wilayah lainya,” kata Kepala Dinas Peternakan Jatim Ir Maskur MM melalui Kabag Kesmavet, drh Kusnoto, Senin (29/6).
Menurutnya, penanganan pengelolaan terhadap RPH memang dibawah Pemkab/kota masing-masing, sedangkan Dinas Peternakan Jatim hanya sebagai pembinaan dan fasilitasi revitalisasi saja. “Tidak mencari siapa salah atau benarnya, jika memang kondisi RPH Ngelom sudah seperti itu, Pemkab diharap bisa langsung menindaklanjutinya,” katanya.
Dijelaskannya, biasanya awalnya dalam pembangunan RPH, secara teknis pembangunannya memang sudah jauh dari permukiman. Namun seiring waktu bertambahnya jumlah penduduk juga menambah luasan permukiman. Akhirnya permukiman tersebut mendekat ke RPH tersebut.
“Seharusnya jika ke depan memindahkan RPH tersebut harus benar-benar jauh dari permukiman. Dan jangan lagi permukiman mendatangi lokasi RPH,” katanya.
Sebelumnya, ratusan warga di Desa Ngelom Kecamatan Taman Sidoarjo, menuntut rumah pemotongan hewan (RPH), yang berdekatan dengan pemukiman warga ditutup. Aksi warga yang dilakukan anak-anak, wanita dan pria ini dilakukan lantaran sudah tidak tahan dengan limbah dan bau yang tidak sedap selama bertahun-tahun.
Mereka menagih janji pemerintah untuk menutup RPH Ngelom. Air pembuangan yang tercemari kotoran hewan itu membuat sumur warga Ngelom berbau tak sedap. Banyak warga mengaku gatal setelah mandi dengan air sumur.  [rac]

Rate this article!
Tags: