RPH Ngelom Sidoarjo Jadi Pusat Kesehatan Hewan

drh Bambang Erwanto

drh Bambang Erwanto

Sidoarjo, Bhirawa
Rumah Potong Hewan (RPH) Ngelom, Kec Taman setelah ditutup per Agustus 2015, nantinya bakal dijadikan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Mengingat populasi hewan di sekitar wilayah itu sangat banyak. Selama ini masyarakat di wilayah itu bila butuh petugas untuk memeriksakan hewan ternaknya, terpaksa memanggil petugas dari daerah terdekat seperti Gresik.
”Kami ingin memberikan pelayanan kesehatan hewan pada masyarakat di sekitar wilayah itu agar cepat terlayani dan teratasi,” jelas Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Perkebunan dan
Peternakan Kab Sidoarjo, drh Bambang Erwanto MM, saat dihubungi, Minggu (2/8) kemarin.
Menurut data yang dimiliki, jumlah populasi hewan ternak disana jumlahnya banyak. Diantaranya sapi perah diatas 2 ribu, jumlah sapi potong juga banyak. Untuk bisa dijadikan Puswan, menurut Bambang, RPH Ngelom kini hanya tinggal dibersihkan dan dicat saja. Kemudian dilengkapi sarana alat tulis kantor, maka Insya Allah kemungkinan sudah bisa beroperasi pada PAK tahun 2015 ini. Apalagi obat-obatannya juga sudah ada.
Bambang juga menyampaikan, pihaknya menutup RPH Ngelom karena pertimbangan selama bertahun-tahun ini terus mendapat keluhan dari warga yang tinggal di sekitar. Ini dikarenakan, RPH itu
diakui masih kurangnya fasilitas yang memadai sesuai dengan ketentuan, salah satunya keberadaan Instalasi Penjerihan Air Limbah (IPAL).
”Kami tak tidak melarang jagal bekerja, tapi kami memberi solusi bagi para jagal, untuk menyembelih hewan ke RPH Krian, karena fasilitas disana lebih baik, kami melakukan ini demi pelayanan yang
baik pada masyarakat Sidoarjo,” katanya.
Selain para jagal bisa menyembelih hewan di RPH Krian, kata Bambang, mereka nantinya juga bisa menyembelih di RPH Pusapa Agro milik Pemprov Jatim. Dinas P3 Sidoarjo sudah melakukan pendekatan dengan mereka. RPH Pemprov Jatim ini masih dalam penyempurnaan.
”Bila sudah selesai akan dikerjasamakan dengan Pemkab Sidoarjo,” katanya.
Rencananya, RPH ini akan dijadikan sebagai RPH Percontohan. Para jagal boleh menyembelih hewan disana, tapi harus taat dengan aturan. Sebab prosesnya tak lagi tradisonal. Misalnya, akan ada aturan sapi yang datang tidak langsung dipotong, tapi ada waktu istirahat enam jam sampai 12 jam , lainnya akan ada pemeriksaan kesehatan hewan.
”Saat ini disana masih proses perbaikan dan penyempurnaan fasilitas, mudah-mudahan bisa operasional Januari 2016,” katanya. [ali]

Tags: