RPS Kab.Tuban Bantu Penderita Hidrosefalus

Kondisi Ahmad Sarul Mar'i atau yag saat ini dikenal dengan Joko Waras (14 bulan) penderita penyakit hidrosefalus sebelum di bawa ke RSUd dr. Koesma Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Kondisi Ahmad Sarul Mar’i atau yag saat ini dikenal dengan Joko Waras (14 bulan) penderita penyakit hidrosefalus sebelum di bawa ke RSUd dr. Koesma Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Birawa
Para jurnalis di Kabupaten Tuban yang tergabung dalam Ronggolawe Pers Solidarity (RPS) Tuban berikan bantuan pada Ahmad Sarul Mar’i atau yag saat ini dikenal dengan Joko Waras (14 bulan) penderita penyakit hidrosefalus. Balita yang kini tinggal di Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel tersebut, dinyatakan mengidap penyakit kepala air sejak usia dua bulan.
“Semoga sedikit bantuan uang tunai dari RPS dapat mengurangi beban keluarga Joko,” kata Sekretarsi RPS Tuban Dion Fajar Arianto ketika usai memberikan bantuan di Desa Sumberejo kemarin petang (14/10).
Sekretarsi RPS Tuban yang juga jurnalis TV dari Trans Group ini tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Terlebih memandangi Joko yang saat itu hanya diam dipangkuan bibinya.
Kedua mata Joko kini hampir tak terlihat warna hitamnya, membuat siapapun yang melihatnya terenyuh. Satu-satunya jalan yang dapat menyelamatkan Joko hanya operasi sedot selang.
“Dengan bantuan hasil dari teman-teman jurnalis, kita berharap pada publik, akan pentingnya rasa kepedulian pada masyarakat yang lain. Yakni dengan saling tolong menolong serta saling membantu saudara kita yang kurang mampu,” terang Dion.
Sementara, bibi Joko, Rini Eka Nurhayati, sangat berterimakasih atas kepedulian wartawan Tuban. Harapannya sedikit demi sedikit bantuan yang terkumpul, dapat mempercepat kesembuhan keponakannya.
Rini menjelaskan, Joko merupakan putra pertama dari pasangan Sholeh Fathur Rohman asal Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, dan Dwi Indah Setyowati asal Desa Sumberrejo, Kecamatan Rengel.
“Ayah Joko kerja di Gresik dan tidak ada kabarnya, sedangkan ibunya sedang mengurus akta kepindahan putranya dari Gresik,” sambungnya.
Sejak dinyatakan menderita hidrosefalus di usia dua bulan, ayah Joko menolak anaknya dioperasi. Alasannya banyak yang tidak selamat setelah menjalani operasi sedot cairan hidrosefalus.
Saat ini dari jajaran Muspika Rengel, dan Pemdes sedang berupaya mencarikan solusi tercepat. Supaya cairan yang memenuhi otak Joko dapat dikeluarkan.
Diketahui, semenjak kondisi Joko menyebar di media banyak kalangan yang silih berganti memberikan santunan secara material maupun finansial. Bantuan tersebut datang dari jajaran kepolisian, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Muspika, Anshor, hingga beberapa komunitas di Tuban.
Saat ini joko sudah mendapatkan perawatan medis memadai dirawat di Rusah Sakit Umum Daerah Dr. Koesma Tuban. Camat Rengel, M Mahmud mengatakan beberapa bantuan telah disalurkan dan diterima keluarga balita bersangkutan. Namun, bantuan yang lebih utama dibutuhkan Joko yakni keringanan pengurusan administrasi identitas diri dan bantuan medis.
“Sudah diupayakan menerima bantuan dari Baznasn Kementerian Sosial dan hari ini dirawat di RSUD Tuban,” terang Mahmud.(hud)

Tags: