RS di Sidoarjo Jangan Telantarkan Pasien

Animo masyarakat Sidoarjo ikut program BPJS kesehatan cukup tinggi. Sehari bisa mencapai  100 hingga 150 masyarakat yang mengurus kartu BPJS untuk menjadi anggota.

Animo masyarakat Sidoarjo ikut program BPJS kesehatan cukup tinggi. Sehari bisa mencapai 100 hingga 150 masyarakat yang mengurus kartu BPJS untuk menjadi anggota.

Sidoarjo, Bhirawa
RS di Sidoarjo yang ikut dalam program jaminan kesehatan nasional BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) diingatkan Bupati Sidoarjo, Saiful ILah, agar tak sampai menelantarkan bahkan membuang pasien. Meski kejadian ini pernah terjadi di daerah lain.
”Ini yang paling penting,” kata Asisten Tata Pemerintahan Pemkab Sidoarjo, Drs Asrofi MM, menyampaikan pesan Bupati Saiful ILah, dalam forum pertemuan koordinasi Pemkab Sidoarjo dan BPJS Jatim, yang diikuti para Camat, Kepala Puskesmas dan Kades/Kakel di Sidoarjo, kemarin, di Ruang Delta Graha Setda Sidoarjo.
Agar tak sampai terjadi di Sidoarjo, maka BPJS dan RS yang ikut program BPJS diharap supaya terus melakukan perbaikan pelayanannya. Kepala BPJS Divisi Regional 7 Jatim, dr Kisworowati, menjelaskan dari 38 juta penduduk di Jatim saat ini yang sudah terdafftar jadi anggota BPJS Kesehatan sekitar 18,2 juta. Di Kab Sidoarjo yang mendaftar jadi anggota BPJS tiap hari mulai 100 sampai 150 orang. ”Animo masyarakat untuk masalah kesehatan kini sangat tinggi,” cetusnya.
RSUD Sidoarjo salah satu RS yang ikut dalam program Jaminan Kesehatan Nasional BPJS, menurut Ahmad Zainuri SH, Humas RSUD, sudah mempersiapkan diri untuk memberi pelayanan kesehatan yang terbaik pada masyarakat yang ikut program BPJS.
“Kami sudah siap memberikan pelayanan kepada pasien BPJS, karena ini perintah UU, kalau ada kekurangan dalam pelaksanaan akan kami lakukan pembenahan sambil jalan,” jelas Zainuri.
Disampaikannya, pelayanan pasien BPJS tak beda jauh dengan pelayanan terhadap pasien yang selama ini menggunakan Askes maupun Jamsostek, meskipun ada beberapa pembenahan. [ali]

Tags: