RS Muhammadiyah Diimbau Terima Pasien Corona

Haedar Nasih memberikan keterangan pers usai menjadi pembicara seminar. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau seluruh Rumah Sakit Muhammadiyah siap bekerja sama dengan pemerintah dalam menangani pasien virus corona.
Himbauan tersebut disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir M Si usai menjadi pembicara dalam Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah 2020 yang telah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Selasa(3/3) kemarin.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak panik pasca ditemukannya sejumlah warga negara Indonesia yang dipastikan terkena virus corona.
“Mereka kini dalam perawatan oleh tim dokter di sejumlah rumah sakit,” katanya.
Dirinya juga mendesak kepada pemerintah untuk secara intensif melakukan perawatan dan pengawasan kepada pasien yang terpapar virus tersebut, sembari mencari penawar virus covid-19 itu. Tak hanya itu, Haedar Nasir juga memastikan seluruh RS Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia sudah siap untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam penanganan pasien virus corona.
Lanjutnya, kami juga sangat menghargai sikap terbuka pemerintah, yang menjadi rujukan semua warga bahwa virus corona itu ada, dan menjadi masalah yang harus kita selessaikan bersama. Oleh karena itu, saya berharap kepada pemerintah agar betul-betul seksama mencari bentuk penanganan, juga bentuk prefentif sekaligus terhadap penyebaran virus corona ini.
“Saya juga berharap kepada masyarakat agar jangan panik berlebihan. Kita kedepankan usaha bersama agar terhindar. Sedangkan yang sudah terkena juga agar tidak timbul rasa ketakutan yang berlebihan,” harapnya.
Sementara itu, dalam seminar PP Muhammadiyah yang telah bekerja sama dengan Umsida mengambil tema ‘Dar Al-Ahdi Wa as Syahadah. Model Ideal hubungan agama dan negara’ dengan pemateri langsung Haedar Nashir.
Sedangkan empat pembicara lainnya adalah mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. M Din Syamsudin MA dengan materi Negara Pancasila sebagai Dar al-Ahdi Wa as-Syahadah. Pembicara ketiga adalah Ketua PWM Jatim, Dr. M. Saad Ibrahim MA, dengan materi Konstruksi Teologi Dar al-Ahdi Wa as-Syahadah.
Pada sesi kedua adalah Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si dengan materi Strategi implementasi Dar al-Ahdi Wa as-Syahadah. Adapun pembicara terakhir adalah Dr. Yudi Latif, MA. Dengan materi ‘Pancasila dan Negara Paripurna’. Seminar tersebut merupakan bagian dari sejumlah acara menjelang Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan dilaksanakan pada 1-3 Juni di Universitas Muhammadiyah Solo mendatang. [ach]

Tags: