RS Sering Tolak Layani Peserta BPJS

Petugas BPJS Kesehatan Kota Batu saat melayani peserta yang datang berkonsultasi.

Petugas BPJS Kesehatan Kota Batu saat melayani peserta yang datang berkonsultasi.

Kota Batu, Bhirawa
Dibutuhkan adanya evaluasi bersama terhadap pelayanan BPJS Kesehatan. Muncul banyak keluhan di masyarakat terkait adanya Rumah Sakit (RS) yang enggan memberikan pelayanan untuk peserta BPJS. RS seringkali beralasan kamar telah penuh untuk menolak secara halus peserta BPJS.
“Kita melihat memang masih ada rumah sakit yang enggan menerima pasien BPJS dengan mengatakan kalau kamar rumah sakitnya kosong. Saya sendiri mengalaminya,” ujar Frisca Prasetyo, Kepala Bagian Operasional BPJS Kesehatan Kota Batu, Minggu (16/10).
Padahal sudah ada aturan, ketika kamar penuh, rumah sakit harus memberikan kesempatan untuk peserta menginap di kamar yang kelasnya lebih tinggi ketimbang kelas yang diikuti peserta BPJS tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, Kata Frisca, saat ini BPJS dan Pemerintah sedang membuat sistem untuk mengecek ketersediaan kamar di setiap rumah sakit. Ketersediaan kamar ini akan dipublikasikan secara online dan akan dipasang di depan rumah sakit bersangkutan. Selain itu peserta BPJS bisa mengakses ketersediaan kamar ini melalui gadget yang mereka miliki.
“Seandainya peserta BPJS kelas 1 mau rawat inap, ketika kelas 1 penuh, dia punya hak dirawat selama 3 hari di kamar VIP. Kita kembangkan sistem baru ini, supaya peserta BPJS tidak dilempar-lempar,” jelas Frisca.
Ia juga membenarkan bahwa beberapa hari ini, beberapa outlet pembayaran BPJS di Kota Batu seperti di Indomaret dan Kantor Pos memang mengalami gangguan pembayaran. Hal ini disebabkan karena ada perubahan sistem pembayaran. Jika sebelumnya pembayaran berbasis pada perorangan, kini sistem pembayaran berbasis pada satu keluarga atau per KK (Kartu Keluarga).
“Kalau dulu biaya administrasi pembayaran di PPOB sebesar Rp 2500 harus dibayar perorang, kini satu keluarga cukup Rp 2500 untuk seluruh keluarga. Kalau dulu 4 orang, pembayaran 4 kali transaksi atau sebesar Rp 10 ribu, kalau sekarang cukup mengeluarkan Rp 2500 saja,” terang Frisca.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada peserta BPJS kesehatan, sudah direkrut 3 orang kader untuk membantu melayani masyarakat membayar BPJS melalui PPOB keliling. Harapannya, akan ada kemudahan pelayanan kepada peserta yang selama ini tidak ada PPOB di sekitar tempat tinggal mereka. [nas]

Rate this article!
Tags: