RS Tongas Kabupaten Probolinggo Jadi RS Rujukan Covid-19

RS Tongas di persiapkan jadi RS rujukan covid-19.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa
Meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo, membuat pemerintah putar otak. Pemkab merasa kesulitan, sebab kondisi saat ini, rumah sakit rujukan berkaitan dengan infeksi Covid-19 sudah mulai penuh. Pemkab Probolinggo, melalui Satgas Percapatan Penanganan Covid-19, telah menyiapkan Rumah Sakit Tongas, untuk dijadikan rumah sakit khusus penanganan Covid-19. Pada periode 23 /3/2020 Satgas percepatan penanganan Covid-19 Catat 258 ODR, 25 ODP Dan 3 PDP.
Ke depan, bilamana ada PDP (pasien dalam pengawasan) terkait Covid-19, tidak perlu lagi bingung untuk mengirim ke rumah sakit rujukan, seperti yang ada di Sidoarjo, Malang, maupun Surabaya.
“Rencana itu sudah kami tindak lanjuti, mungkin dalam kurun waktu kurang dari sepekan, Bupati Probolinggo akan segera me-launching nya,” kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, dr. Anang Budi Joeliyanto, Senin 23/3/2020.
Selain posisinya yang strategis, rumah sakit Tongas dinilai cocok untuk menangani covid-19. Sehingga seluruh penanganan, nantinya akan terpusat di rumah sakit tersebut. “Kapasitasnya nanti tak kurang dari 100 bed ya, lebih lengkapnya nanti akan diinformasikan saat launching rumah sakit itu,” imbuh Anang.
Guna fungsi pemantauan, pengawasan, dan penanggulangan Covid-19, Pemkab Probolinggo bekerja ekstra keras. Seluruh sumberdaya tenaga medis dikerahkan. Mulai dari tingkat desa/kelurahan sampai kecamatan, dikerahkan. Terhadap ODP dan ODR, pihak Pemkab menugaskan pemantauan dan pendampingan. Ada tenaga medis dari Puskesmas yang mendatangi rumah orang dalam daftar tersebut. Tugasnya mengecek dan memeriksa kesehatan yang bersangkutan.
Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Penyakit Virus Corona (Covid-19) Kabupaten Probolinggo merilis pembaruan terbaru perkembangan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Hingga Senin 23/3/2020 siang adalah 258 Orang Dalam Resiko (ODR), 25 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 3 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Untuk 3 PDP ini berada di Kecamatan Kraksaan 2 orang dan Kecamatan Dringu 1 orang.
Hal tersebut ditegaskan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto didampingi Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi dan Pembicara Komunikasi, Informatika , Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian melaliu rilis tehnologi informasi (TI), dengan alasan untuk menjaga kesehatan kita semua (social distancing), Senin 23/3/20020 siang pukul 12.50 WIB.
“Sementara hasil dari pemeriksaan terhadap 2 PDP yang sudah dirujuk ke RSUD Sidoarjo dan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang sampai sekarang masih dalam proses menunggu hasil pemeriksaan lebih awal. Kita masih menunggu berpose antrian untuk diperiksa dikirim ke laboratorim, ”katanya.
Terkait dengan keberadaan 2 (dua) warga dari Kecamatan Dringu dan Kraksaan ini menyatakan bahwa penyemprotan anti virus itu memang prosedur yang standar. Terlebih dari untuk sementara dua kasus itu belum positif.
“Cuma kita mencoba untuk mendalami masalah ini. Habis itu kita masyarakat untuk isolasi di rumah mandiri. Sambil kita menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium. Jika ini positif maka kita akan lebih masif lagi. Masalah penyemprotan sudah terprogram ada kasus dan tidak ada kasus. Fasilitas-fasilitas umum akan kita lakukan penyemprotan, ”jelasnya.
Anang menerangkan kasus balita PDP yang tinggal di belakang Pasar Dringu ini sudah membahas dengan baik. Namun kasus seperti pasar dimanapun sudah menjadi program Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo untuk dilakukan pengawasan dan penyemprotan.
“Semua fasilitas umum akan dilakukan pengawasan termasuk penyemprotan. Semua sudah berjalan hanya jadwalnya saja yang masih belum. Semua sudah diprogram sehingga semua pasar tradisional akan dilakukan pengawasan dan penyemprotan, ”terangnya.
Terkait dengan keberadaan informasi WNA (Warga Negara Asing) yang bekerja di PT YTL Jawa Power Paiton yang meninggal dunia di RS Rizani Paiton karena virus positif Corona, Anang memastikan berita yang tidak benar dan hanya tipuan, tandasnya.
Di kota Probolinggo, hingga Senin 23/3/20020 sore data pantauan covid-19 ODR sebanyak 97 orang dari sehari sebelumnya 74 orang, ODP 16 orang menjadi 22 orang, PDP tetap masih sama 1 orang, Positif kosong. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, sejak Senin 23/3/2020 pagi, penyemprotan kembali dilakukan di perkantoran dan pasar. Upaya ini terus dilakukan sebagai langkah pencegahan virus Covid 19.
Penyemprotan pertama dilakukan di kantor Satpol PP Kota Probolinggo, kemudian berlanjut ke Pasar Baru, Pasar Gotong Royong dan Pasar Kronong di Mayangan. Di dalam Pasar Baru, memang masih cukup banyak didapati masyarakat yang berbelanja dan para pedagang berjualan, kami tetap memberi himbauan, tambah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD kota Probolinggo Yoga Arisandi.(Wap)

Tags: