RSI Hasanah Mojokerto Tahan Pasien Miskin

5-Foto HL-Pasien RSI-KarKota Mojokerto, Bhirawa
Rumah Sakit Islam (RSI) Hasanah, Kota Mojokerto menahan seorang pasien korban kecelakaan yang dirawat. Pasien dengan luka patah kaki dan tangan itu tak diperbolehkan pulang karena belum bisa melunasi pembayaran ongkos perawatan.
Ironisnya, selama sebulan pasien yang diketahui bernama Delan Syahrizal (36) asal Semarang ini, hanya terbaring lemas di kamar Shofa 10, ruang sal RSI Hasanah..
Delan yang terbaring lemas di kamar rawat inap itu mengalami patah pada paha kiri dan lengan kirinya dengan balutan perban. Meski masih tercatat sebagai pasien. Anehnya, Delan tak mendapatkan cairan infus serta jatah makan setelah sepekan dia dirawat.
Delan masuk RSI Hasanah setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jl Raya Mojosari. Mengalami patah kaki dan lengan kirinya. ”Saya masuk tanggal 12 Januari, seharusnya saya sudah bisa keluar pada tanggal 17 yakni seminggu setelah dirawat, tapi karena belum lunas, saya tidak diperbolehkan pulang,” katanya, Senin (29/2) kemarin.
Delan yang selama ini tinggal di Desa Menanggal, Kec Mojosari dan bekerja di salah satu EO (Event Organizer) di Surabaya. Ia hanya menunggu keajaiban Tuhan. Meski belum bisa memenuhi kekurangan pembayaran, namun pihak keluarga terus berupaya mencari keadilan dan berharap Delan bisa segera pulang.
Senin kemarin, keluarga Delan mendatangkan pengacara, M Sholeh, pihak keluarga berharap Delan segera pulang. Namun, kekurangan pembayaran akan segera diselesaikan yakni dengan jaminan yang bakal diajukan M Sholeh, selaku kuasa hukum pasien.
”RS tak boleh menolak pasien maupun menahan pasien dengan alasan apapun. Kalau RS tetap ngotot, kami akan laporkan kasus ini ke polisi,” ungkap Sholeh dengan nada emosi.
Setelah hampir dua jam melakukan negosiasi, akhirnya pihak RSI melunak. ”Kami pastikan besok pagi (hari ini, red) pasien sudah boleh pulang. Soal adminitrasi dan pembayaran kita selesaikan kemudian,” kata Achmad Abiyono, Humas RSI Hasanah kemarin.
Meski mendapat jaminan pasien diperbolehkan pulang, Sholeh menyatakan bakal terus memantau kopmitmen RSI Hasanah itu. ”RS itu tak boleh semata mata hanya berorientasi ke bisnis, harus juga ada misi kemanusiaan,” lontar Sholeh. [kar]

Tags: