RSMM Siap Operasikan Gedung Baru

3-RSMMSurabaya, Bhirawa
Setelah dioperasikan sejak Desember 2014 lalu, Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM),  siap mengembangkan layanannya dengan menambah fasilitas. Salah satunya pada akhir tahun ini rumah sakit mata milik Pemprov Jatim ini akan mulai mengoperasikan gedung operasi baru. Diharapakan gedung operasi  ini semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Kepala RSMM dr Dyah Wiryastini, MARS menjelaskan bahwa sejatinya RSMM sudah memiliki empat ruang operasi yang menjadi satu dengan gedung pelayanan. Karena terus meningkatnya pasien yang berobat, juga untuk menerapkan standar yang baik sejak awal sudah disiapkan gedung operasi sendiri, namun masih dalam proses pembangunan dan akhir tahun ini targetnya selesai untuk segera dioperasikan.
“Dengan 200 pasien rawat jalan dan 30 pasien operasi per harinya rumah sakit ini semakin tidak beraturan. Oleh karenanya dengan segeranya selesai gedung operasi baru dan bisa dioperasionalkan akan mengurangi kesemrawutan,” ujar Dyah.
Belum lagi jika jumlah pasien terus bertambah tentunya kapasitas pelayanan di RSMM perlu ditingkatkan. Dimana dengan selesainya gedung baru nanti RSMM akan memiliki tambahan satu ruang operasi, yang sebelumnya empat menjadi lima ruang operasi. Yaitu empat ruang operasi umum dan satu ruang operasi khusus lasik.
Tambahan ruang operasi khusus operasi lasik tersebut juga diharapkan semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang terjangkau. Dimana selama ini operasi lasik hanya bisa dilakukan di rumah sakit-rumah sakit tertentu di Surabaya.
“Kebanyakan juga rumah sakit swasta, jadi dengan kami memiliki ruang operasi khusus lasik ini diharapkan juga memudahkan masyarakat mendapatkan layanan pengobatan mata yang lebih luas,” imbuhnya.
Bukan hanya gedung operasi baru, akan tetapi RSMM juga akan menambah fasilitas seperti peralatan medis lainnya yang didanai oleh Pemprov Jatim. Walaupun baru melayani pasien BPJS Kesehatan dari tiga daerah, yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, pasien dari luar daerah tersebut tetap bisa berobat, akan tetapi harus disertai rujukan dari puskesmas, RSUD kabupaten/kota setempat, dan persetujuan dari kantor BPJS setempat.
Namun , kata Dyah, ke depannya diharapkan kebijakan dari BPJS Kesehatan dapat berubah dan pasien dari semua daerah di Jatim dapat dilayani.  “Ini menjadi dilema tersendiri bagi kami, dimana kami hanya boleh melayani pasien BPJS Kesehatan dari tiga daerah tersebut, sedangkan naluri kami juga ingin menerima dari daerah lain. Kasihan mereka sudah datang jauh-jauh, kami harapkan kedepannya tidak dibatasi tiga daerah itu saja,” pungkas Dyah. [dna]

Rate this article!
Tags: