RSUD dr Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo Tiadakan Jam Besuk

Suasana ruang utama RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo saat melayani warga yang akan menunggu pasien rawat inap, Sabtu (2/5). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo terus berbenah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien yang menjalani rawat inap. Diantaranya, menyediakan sarana cuci tangan beserta sabun serta intens menghimbau warga untuk selalu memakai masker. Tak hanya itu, RSUD milik Pemkab Situbondo ini juga meniadakan jam besuk kepada pengunjung atau warga selama penanganan virus corona berlangsung di Kota Santri.
Direktur RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, dr Tony Wahyudi mengatakan, sejak ada pandemi virus corona, pihaknya langsung intens melakukan himbauan kepada pengunjung atau keluarga pasien atau pasien rawat untuk selalu memakai masker.
Langkah ini harus dilakukan, ujar dr Tony, agar penyebaran virus corona bisa dicegah. Artinya, sebut Tony, pandemi Covid 19 tidak sampai meluas di Kota Situbondo. “Ya kami memang selalu intens meminta warga untuk selalu memakai masker tatkala mau masuk ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo,” ujar mantan Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo itu.
Masih kata dr Tony, langkah kedua yang dilakukan RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo selama masa penanganan Covid 19, meniadakan jam besuk atau tidak menyediakan jam besuk bagi warga atau keluarga pasien. Sebaliknya, lanjut dr Tony, RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo hanya membolehkan dua orang dari keluarga pasien rawat inap yang bisa menunggu selama masa perawatan. “Kami memang memberlakukan tiga poin penting ini agar masyarakat atau pengunjung memahami dampak dari pandemi Covid-19 ini,” ujar dr Tony Wahyudi.
Selama masa pandemi ini, urai dr Tony lagi, pihaknya selalu konsisten memberlakukan aturan tersebut terutama bagi warga yang akan memasuki kawasan RSUD. Kata dr Tony, setiap warga harus menjaga jarak (psycial distancing) selebar satu meter saat duduk di awasan RSUD.
Termasuk di antaranya, sebut dr Tony, bagi warga yang hendak menjenguk, tidak diperboleh untuk datang. “Kami saat ini memiliki 4 kamar isolasi. Kalau kamar isolasi ini full baru di isi dua orang. Selain itu juga ada 11 kamar untuk status PDP. Kini jumlah pasien sudah menurun. Bahkan di kamar Tulip kini sudah kosong,” beber dr Tony.
Tony menegaskan, khusus peningkatan pelayanan kepada setiap warga harus dilakukan screning terlebih dahulu. Jika mereka nanti masuk status ODP atau PDP, aku dr Tony, maka akan dimasukkan ke kamar sesuai dengan klasifikasinya.
Dr Tony juga mengakui, saat ini RSUD dr Abdoer Rahem sudah memiliki kelengkapan APD yang didapat dari membeli serta hasil bantuan dari Pemprov Jatim. “Ada juga bantuan dari kalangan donasi (perusahaan dan warga). Stock ini cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan kedepan,” pungkas dr Tony.[awi]

Tags: