RSUD dr Soetomo Awasi Bayi Kembar Siam

Kondisi kesehatan bayi di ruang NICU IGD RSUD dr Soetomo  [dna/bhirawa]

Kondisi kesehatan bayi di ruang NICU IGD RSUD dr Soetomo [dna/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Meski memiliki satu jantung bayi kembar siam dari pasangan RM dan ER diusahkan agar memiliki waktu hidup lebih lama. Akibat kebocoran pada serambi jantung membuat bayi kembar siam asal Sidoarjo diperkirakan hanya mampu bertahan hidup rata-rata tujuh sampai delapan bulan.
Kepala Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo, dr Agus Harianto Sp A (K) menyatakan, sebelumnya ada bayi yang kembar siam hanya memiliki satu jantung tidak dapat bertahan hidup lama maksimal dua jam, akan tetapi untuk kasus ini dapat bertahan agak lama.
Untuk memperpanjang hidup bayi tersebut pihak rumah sakit akan mengobati serambi jantung yang bocor. Butuh waktu agar serambi jantung bocor tersebut dapat sembuh.
. ”Pada intinya kita akan berusaha keras agar bayi tersebut sehat, dan tidak ada rencana untuk memisahkannya,” ujarnya.
Menurutnya, pemisahan bayi kembar siam dengan satu jantung tidak sama dengan bayi kembar pada umumnya. Dengan bermodal satu jantung dan memiliki dua serambi dan bilik sangat berisiko untuk dilakukan pemisahan. Selain itu bayi tersebut saat ini kesehatan dalam kondisi yang tidak baik.
‘Saat ini kita hanya berusaha masalah hidup dan tidak bukan kewengan kami sebagai dokter,” ucapnya.
Ditanya terkait bagaimana bayi kebar siam dempet dada, ia lalu menceritakan, sebelumnya kedua orang tua bayi ini sudah mengetahui bila anak di dalam kandungan ada dua. Namun mereka tidak menyangka bila anak yang dilahirkan di Rumah Sakit Jasem, Sidoarjo itu mengalami kelainan menjadi kembar siam dempet dada.
Saat ini kedua bayi siam dempet dada ini dirawat di ruang NICU IGD RSUD dr Soetomo Surabaya. Bayi tersebut dimasukkan dalam inkubator dan diberikan infus serta alat bantu pernapasan.
“Kondisinya Alhamdulillah sekarang sudah stabil setelah sebelumnya kedinginan,” papar dia  [dna]

Tags: