RSUD dr Soetomo Kembangkan Health Tourism

RSUD dr Soetomo Surabaya

RSUD dr Soetomo Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Menghadapi AFTA dan MEA pada 2015 mendatang, RSUD dr Soetomo bakal menerapkan program paket pelayanan wisata kesehatan alias Health Tourism. Saat ini program tersebut  masih dalam tahap pembahasan dan dimatangkan dengan berbagai instansi terkait.
“Kita berharap pembahasan ini akan tuntas sebelum akhir 2014 karena tahun depan kita akan memberlakukannya, “ujar Direktur RSUD dr Soetomo dr Dodo Anondo MPH, Senin (6/10).
Mantan Kepala Dinkes ini mengaku, pembahasan program Health Tourism ini membutuhkan waktu cukup lama, karena pemberlakuannya nanti melibatkan banyak intansi yaitu Disparta Jatim, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim, Dinas Koperasi UMKM Jatim, Disperindag Jatim dan Dishub LLAJ Jatim. Instansi ini yang nantinya akan menjadi mitra Soetomo dalam mengawal program tersebut. ”Kita tidak dapat berjalan sendiri, mengingat Health Tourism merupakan sebuah paket program kesehatan sekaligus berwisata,” ucapnya.
Pria asli Surabaya ini mengungkapkan, konsep Health Tourism yang diambil nantinya akan mengadopsi rumah sakit di Singapura yang dinilai berhasil mengembangkan wisata berbasis kesehatan. Di rumah sakit Singapura tidak hanya pelayanan kesehatan saja yang diberikan kepada pasien, tetapi beberapa pelayanan wisata dan belanja turut dihadirkan. ”Jadi sasaran kita tidak hanya wisatawan lokal akan tetapi wisatawan dari luar negeri menjadi target Health Tourism,” tambahnya.
Dikatakannya, program Health Tourism yang digagas Soetomo karena banyak dari pasien lokal yang berobat ke luar negeri. Jika dilihat hampir 70 persen pasien lokal yang berduit berobat ke rumah sakit luar negeri, sedangkan pasien yang berpenghasilan sedang lebih memilih berobat ke rumah sakit lokal. ”Jika melihat kondisi ini kan sangat miris masak kita memiliki sumber daya manusia dokter yang bagus dan tujuan wisata yang baik tidak dapat menarik minat pasien lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut Dodo mengatakan, saat ini yang perlu dibahas bagaimana Soetomo dapat menyinergikan potensi yang ada untuk berjalan bersama dengan intansi terkait itu. ”Saya yakin setiap instansi memiliki potensi berbeda dan dapat ditawarkan kepada para pasien baik lokal maupun asing,” yakinnya.
Yang jelas, lanjut Dodo, wisata kesehatan dinilai perlu diadakan. Selain itu, juga untuk memberikan kesempatan tenaga medis lokal untuk berkembang. Secara teknis wisata kesehatan akan dibuat satu paket dalam wisata alam dan wisata belanja di Jatim. Nantinya, RSU dr Soetomo akan bekerja sama dengan agen travel, sehingga apabila terdapat wisatawan yang sedang melakukan darmawisata di Jatim bisa memanfaatkan check up sambil berwisata. “Program wisata kesehatan ini nantinya juga akan ditangani oleh tim medis multidisiplin dan klien tidak masuk dalam antrian perawatan,” terangnya.
Kepala Dinkes Jatim dr Harsono mengaku, mendukung penuh usaha Soetomo dalam mengembangkan pelayanan wisata kesehatan ke pasien lokal dan luar. Banyak potensi yang dimiliki Jatim untuk menggaet pasien dari luar negeri untuk berobat ke Jatim seperti kualitas dokter yang sudah teruji, tujuan wisata dan belanja yang menarik dan penginapan yang bagus. ”Kita sudah memiliki semua potensi untuk menjadikan Jatim sebagai tempat wisata kesehatan, tinggal bagaimana cara kita untuk mencapai target pembentukan Health Tourism,” ucapnya.
Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr Soetomo dr Kohar HS menambahkan, Singapura ternyata tidak hanya menjual pelayanan RS-nya semata, mereka juga menyiapkan fasilitas pendukung lainnya. “Di saat pasiennya berobat, keluarga pasien bisa rekreasi di sejumlah objek wisata di Singapura. Kami juga punya potensi besar, ada wisata Jembatan Suramadu, menikmati wisata dengan naik kapal cruise di bawah kaki Suramadu. Ada juga wisata mangrove Surabaya, wisata di Batu dan Banyuwangi,” jelasnya. [dna]

Tags: