RSUD dr Soetomo Kembangkan Terapi Neurointervensi

4-strokeSurabaya, Bhirawa
Pelayanan neurointervensi dan terapi stroke secara terpadu, saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya perkembangan tekhnologi kedokteran, kasus neurovaskuler dan stroke pun semakin banyak terdiagnosa. Dengan demikian, jenis penyakit ini juga mendapatkan pelayanan dan  modalitas terapi yang semakin tepat dan berkualitas.
Saat ini, RSUD dr. Soetomo dan Fakultas Kedoteran (FK) Universita Airlangga (Unair), khususnya Divisi Neurointervensi Departemen Neurologi, telah menjadi salah satu pusat rujukan dan pelayanan neurointervensi terkemuka di Indonesia. Bahkan, terapi neurointervensi RSUD dr Soetomo menjadi divisi yang ditangani oleh spesialis saraf yang usianya muda.
Kepala Divisi Neurointervensi RSUD dr Soetomo, Achmad Firdaus Sani, Sp S mengatakan, tindakan neurointervensi yang berhubungan dengan diagnostik telah dilakukan cukup lama. Namun, untuk prosedur terapi berkembang sangat cepat dalam 15 tahun terakhir. “Hal ini berkaitan dengan perkembangan teknologi device endovaskuler, seperti microcatheter, microwire, coil, balon, stent , serta device lainnya,” jelas dokter yang akrab disapa Firdaus.
Dengan perkembangan luar biasa pada device,  kata Firdaus, tehnik-tehnik baru dalam tindakan intervensi, juga semakin berkembang. Saat ini, dengan semakin banyaknya neurolog yang melakukan prosedur neurointervensi, semakin banyak pula kasus neurovaskuler yang dapat di diagnosa dan ditangani dengan baik. “Menyembuhkan pasien dengan kateterisasi ini sama dengan operasi minimal invansif (luka sayatan minim, Red),” jelasnya.
Diungkap Firdaus, tahun 2011 stroke adalah penyebab kematian terbesar kedua di kawasan Asia. Sedangkan di Indonesia data dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian pertama. Paradigma penanganan stroke berubah setelah terapi trombolisis intra vena di-approve oleh FDA (Food and Drug Administration, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat), dan terapi trombolisis semakin agresif dilakukan dengan prosedur neurointervensi  berupa intra arterial trombolisis maupun mechanical trombectomy.
Tindakan prevensi pada stroke juga merupakan prosedur yang rutin dilakukan dalam tindakan intervensi, yaitu berupa stenting pada arteri carotis maupun arteri vertebralis. Tindakan neurointervensi yang saat ini banyak dilakukan di RSUD Soetomo adalah prosedur pada kasus stroke infarction, coiling aneurisma pada kasus perdarahan subarakhnoid, embolisasi Brain  AVM, embolisasi tumor intra dan ekstracranial preoperasi, spinal AVM dan Arterial Dural Fistula, dan beberapa prosedur lainnya. [dna]

Keterangan Foto : Pelayanan kesehatan yang diberikan Soetomo kepada pasien stroke.

Tags: