RSUD dr Soetomo Miliki Depatermen Bedah Plastik

4- RSUD dr Soetomo berhasil melakukan operasi plastik kepada lisa.jpg (1)Surabaya, Bhirawa
Kesuksesan tim bedah plastik RSUD dr Soetomo dalam melakukan face off atau operasi pasien Lisa pada 2006 silam menjadi langkah bagi RSUD Dr Soetomo dalam membentuk Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika.
Meningkatnya tren operasi plastic di Indonesia juga menajdi salah satu faktor pembentukan deartemen operasi plastik ini. RSUD Dr Soetomo resmi membentuk Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika. awal Februari lalu.
Pendiri Bedah Plastik di Indonesia, Prof. Djohansjah Marzoekim,Senin(3/3)  mengatakan tim bedah plastik RSUD dr Soetomo selama ini sudah melakukan berbagai tindakan operasi pada berbagai kasus. Dokter bedah plastik pertama di Indonesia ini menyebut tim bedah plastik rumah sakit yang dikenal dengan RS Karangmenjangan mampu menanganii trauma akibat kecelakaan seperti patah tulang wajah, patah tangan dan kaki, kasus rekonstruksi pasca penanganan tumor, kasus transeks, bibir sumbing hingga kasus korban luka bakar.
“Kalau estetika di sini memang tidak terlalu banyak. Di sini sebagian besar menangani bedah plastik rekonstruksi akibat trauma atau luka bakar. Kalau operasi transeks mungkin hanya sekitar 40 orang sejak pertama kali dilakukan pada tahun 1979, ini memang tidak digalakkan tetapi kami melakukan operasi karena ingin membantu penderitaan pasien,” paparnya
Lebih lanjut ia menyatakan, saat ini banyak dari masyarakat yang memiliki kecukupan keuangan berlomba-lomba dalam memperbaiki penampilan dengan cara operasi. Ada yang operasi plastik dikarenakan faktor kecantikan dan ada yang memang karena faktor medis atau kecelaan.
“Ada tren yang sebagian besar dipicu oleh banyaknya public figur yang melakukan operasi tersebut, seperti demam bedah plastik di Korea. Di Korea, bedah plastik sudah menjadi hal biasa dan tidak tabu, bahkan disana bedah plastik kadang menjadi iming-iming atau kado kepada seseorang atau anak yang disayangi,” paparnya.
Ketua Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika FK Unair/ RSUD Dr. Soetomo Prof. Muhammad Sjaifuddin Noer mengakui bila tugas dokter spesialis bedah plastik tidak hanya berurusan dengan orang yang ingin tampil dari normal menjadi supernormal.
“Bila normal menjadi supernormal itu bedah estetik atau kosmetik. Kalau rekonstruksi adalah tindakan bedah yang ditujukan untuk memperbaiki dari suatu keadaan yang tidak normal atau cacat diupayakan menjadi normal atau mendekati normal,” tambahnya.
Sementara itu salah satu warga Surabaya, Sri Lestari mengatakan, dengan didirikannya Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika dapat membuat RSUD Dr Seotomo menjadi rumah sakit rujukan operasi plastik. Tidak banyak tau bahwa RSUD dr Soetomo memiliki Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika. ”Mungkin dengan cara promosi akan cepat di kenal oleh masyarakat luas,” jelasnya. [dna]

Tags: