RSUD dr Soetomo Surabaya Bantah Lakukan Pelecehan

Wakil Direktur RSUD dr Soetomo, dr Hendrian saat ditemui Bhirawa, Selasa (30/10) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Laporan pidana pelecehan terhadap pasien bernama PJ (23) ke Polwiltabes Surabaya yang dilakukan tenaga medis RSUD dr Soetomo, kemarin dibantah keras oleh pihak rumah sakit milik Pemprov Jatim.
Wakil Direktur RSUD dr Soetomo, dr Hendrian saat ditemui Bhirawa, Selasa (30/10) mengatakan masih perlu dilakukan indentifikasi lebih dalam untuk membuktikan tuduhan tersebut.
“Selama pasien tidak menolak di foto. Hasil dari foto itu adalah hasil informasi kita karena bagian dari pemeriksaan. Itu adalah prosedur dari medis dan yang kita lakukan, justru kita menyelamatkan terutama yang multi trauma dengan kecelakaan yang cukup berat,” ungkapnya.
Sekali lagi, Hendrian menegaskan, bahwa rumah sakit memiliki SOP dalam menangani semua pasiennya. “Kami punya cara-cara yang menyangkut medis, istilahnya pendekatan diagnosa,” tegasnya.
Tetapi, lanjut dia, yang perlu digarisbawahi, kadang dokter itu dipersepsikan beda oleh banyak pihak. “Kami (para dokter) disumpah dengan didik yang luhur, itu yang mendasari. Kami dilatih, disumpah untuk bermoral,” tambahnya.
Ditanya apakah pihak Polrestabes Surabaya sudah melakukan penyelidikan ke pihak rumah sakit terkait laporan tersebut, Hendrian mengaku belum mengetahuinya. Yang jelas, katanya, setiap pasien gawat darurat, diperiksa mendalam untuk mengetahui diagnosanya.
Diberitakan sebelumnya, PJ (23), asal Jakarta, yang merupakan satu dari enam pasien laka lantas yang dirawat di RSUD dr Soetomo melapor ke Polrestabes Surabaya karena merasa dilecehkan oleh dokter jaga saat dia dirawat.
Laporan itu dilayangkan korban, melalui pengacaranya, Tengku Mochtar Djohansyah bersama kedua orang tuanya pada Sabtu (27/10) lalu.
Korban mengaku ditelanjangi oleh dokter jaga di IRD dr Soetomo. Kemudian difoto dengan alasan keperluan medis. Meski sempat menolak, karena kondisinya masih lemah, korban akhirnya pasrah untuk ditelanjangi dan difoto.
Korban sendiri adalah satu dari enam calon kopilot Citilink yang tengah mengikuti pelatihan di Surabaya. Rabu (24/10) lalu, mereka menumpang mobil Corolla B 911 IN, yang dikemudikan Kanda Pertama (24), warga Sedati Agung, Sidoarjo.
Namun nahas sekitar pukul 03.00 WIB, mobil yang mereka tumpangi menabrak Taman Air Mancur di Bundaran Jalan Pemuda, Surabaya. Selanjutnya dievakuasi petugas dan dibawa ke RSU dr Soetomo. [geh]

Tags: