RSUD dr Soewandhie Sediakan Satu TPS

2-soewandhi (Pemilu) dnaSurabaya, Bhirawa
Pada Pilpres kali ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandhi Surabaya menyediakan satu TPS untuk para pasien, keluarga pasien dan pegawai rumah sakit. Rencananya, pada pencoblosan tanggal 9 Juli 2014 RSUD dr Soewandhie akan bekerjasama dengan TPS di Kecamatan Simokerto Surabaya.
”Kita akan sediakan satu TPS keliling untuk para pasien, keluarga pasien dan pegawai rumah sakit di  RSUD dr Soewandhie,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya drg. Febria Rachmanita.
Febria mengatakan, penyediakan TPS dilakukan sebagai wujud dari kepedulian RSUD dr Soewandhie dalam mensukseskan Pilpres tahun 2014. Dari pengalaman Pileg beberapa waktu lalu partisipasi pasien, keluarga pasien dan pegawai rumah sakit dalam mengikuti pencoblosan sangat tinggi.
Rata-rata jumlah pemilih Pileg yang mencoblos di RSUD dr Soewandhie sebanyak 200 orang lebih dan ini akan bertambah pada Pilpres kedepan. ”Saya memprediksi jumlah pemilih yang mencoblos di RSUD dr Soewandhie sebanyak 300 lebih,” katanya.
Menurutnya, banyaknya jumlah pemilih yang mencoblos di RSUD dr Soewandhie dikarenakan syarat untuk mencoblos pada Pilpres kali ini sangat mudah dan sederhana. Jika pada pencoblosan sebelumnya panitia meminta A5 maka pada pencoblosan tahun ini cukup menunjukkan kartu identitas seperti KTP, paspor, SIM atau sejenisnya.
”Yang terpenting adalah peserta mempunyai identitas tanpa harus dimintai A5 sebagai syarat pencoblosan,” ujarnya.
Wanita berkacamata ini mengungkapkan, dalam pencoblosan Pilpres, panitia akan memulai pencoblosan di atas jam 10 dan dilakukan secara keliling. Panitia akan masuk ke beberapa ruangan untuk menawarkan kepada pasien yang ingin mencoblos atau dengan panitia mendirikan tempat pemungutan suara di RSUD dr Soewandhie. ”Terpenting panita tidak akan menyulitkan bagi para pasien yang ingin mencoblos,” ucapnya.
Lebih lanjut Febria mengatakan, kedepan dengan disederhanakannya persyaratan pencoblosan Pilpres dan Pileg akan memperkecil tingkat Golput di rumah sakit. Banyak dari pasien dan keluarga pasien yang terbantu dengan aturan baru ini sehingga pasien dan keluarga pasien tidak repot-repot mengurus A5 ke daerah asalnya.
”Memang berat jika pasien dan keluarga pasien harus mengurus A5 ke daerah asal, karena untuk masalah kesehatan atau sakitnya saja pasien dan keluarga masih terbebani, apalagi harus mengurus A5,” terangnya.
Sementara itu salah satu pasien RSUD dr Soewandhie, Nanik mengaku masih belum mengetahui bahwa persyaratan pencoblosan pada Pilpres nanti hanya membutuhkan identitas yang masih berlaku. Sebagai pasien dirinya belum dapat sosilisasi dari pihak rumah sakit. ”Syukur jika persyaratan sekarang mudah karena kita sudah tidak perlu repot mengurus A5,” tuturnya. [dna]

Rate this article!
Tags: