RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Gunakan DBHCHT 2021 Tangani Covid-19

Tampak RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang menggunakan Dana DBHCHT 2021 untuk mengutamakan pelayanan dan penanganan pasien Covid-19 di Kota Blitar. [Hartono/Bhirawa]

Kota Blitar, Bhirawa
Melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar gunakan untuk penanganan pasien Covid-19.

Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr. Herya Putra Dharma mengatakan selama Pandemi Covid-19 untuk penggunaan Dana DBHCHT tahun 2021 lebih mengutamakan untuk kepentingan dan pemanfaatan pelayanan pasien Covid-19.

“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk pemanfaatan Dana DBHCHT tahun 2021 kami lebih mengedepankan untuk pelayanan pasien Covid-19,” kata dr. Herya Putra Dharma.

Lanjut dr. Herya Putra Dharma, selama wabah Covid-19 di Kota Blitar pihaknya juga mengakui adanya lonjakan yang cukup besar yang sempat menghentikan pelayanan sementara. Hal ini juga berdampak pada pelayanan pasien yang masih dalam perawatan, utamanya yang masih menjalani sebagai pasien Covid-19.

Sehingga adanya Dana DBHCHT yang diterima RSUD Mardi Waluyo sebesar Rp. 2,050 miliar ini bisa membantu banyak untuk pembelian peralatan penunjang medis khususnya untuk penanganan pasien Covid-19 dan pasien umum di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

“Dengan Dana DBHCHT ini kami manfaatkan untuk pembelian alat medis khusus untuk menunjang pelayanan pasien Covid-19 dan pasien umum dari anggaran sebesar Rp. 2,050 miliar untuk RSUD Mardi Waluyo,” ujuarnya.

Selain itu dikatakan dr. Herya Putra Dharma, pihaknya menggunakan anggaran DBHCHT tersebut untuk pembelian dua alat, yakni X Ray yang merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mendiagnosa penyakit pada organ tubuh bagian dalam dengan bantuan Sinar X, di mana selama ini juga biasa digunakan untuk mendiagnosa pasien Covid-19.

“Ada dua alat yang kami beli menggunakan Dana DBHCHT, yakni X ray Mobil dan permanen yang ditempatkan di Rumah Sakit,” jelasnya.

Tambah dr. Herya Putra Dharma, pihaknya juga mengakui selama ini Rumah Sakit sudah memiliki kedua alat tersebut bahkan juga dipakai untuk penanganan Covid-19, namun melihat kebutuhan dan kondisi alat yang ada sudah tidak memungkinkan dipergunakan secara maksimal. Karena selain sudah waktunya ganti juga saat ini kebutuhan untuk pelayanan pasien Covid-19 selalu menggunakan alat tersebut.

“Seperti Mobil X Ray, kita sebelumnya juga sudah punya namun kategori label merah, dan adanya alat yang baru ini juga sudah kita pergunakan untuk pelayanan penanganan pasien Covid-19 yang memuncak kemarin, sehingga kami sangat terbantu dengan alat tersebut,” pungkasnya.

Sementara perlu diketahui, sebelum adanya Pandemi Covid-19 penggunaan DBHCHT di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar lebih ditekankan pada pelayanan medis terdampak Rokok, seperti pelayanan pasien Paru-Paru dan Jantung dengan pembelian peralatan medis untuk penyakit Paru-Paru dan Jantung. Namun selama Pendemi Covid-19 sesuai dengan Intruksi Mendagri, RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar lebih mengutamakan pelayanan pasien Covid-19 dengan membelikan peralatan penunjang pasien Covid-19. [htn.adv]

Tags: