RSUD Moh Saleh Kota Probolinggo Dirikan Dua Tenda Tangani Covid-19

Dua tenda di RSUD Moh Saleh untuk tangani covid-19.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Juru Bicara Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah merilis data pantauan Tim Kewaspadaan Covid-19. Per tanggal 24 Maret, jumlah ODR (Orang Dengan Resiko) 113 pasien, ODP (Orang Dalam Pemantauan) 33 pasien dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap 1 pasien. Positif corona 0.
Satu PDP berasal dari Kecamatan Kanigaran, berusia 3,5 tahun dan sudah dirujuk ke RS Syaiful Anwar Malang. “Riwayat perjalanannya dari Surabaya. Orang tua pasien jelas statusnya sebagai ODR,” ujar Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo ini, Selasa 24/3/2020.
Menurut dokter spesialis bedah itu, gejala yang dialami pasien batuk, pilek, sesak nafas dan hasil laboratorium menunjukkan pneumonia. “Sampai saat ini belum terdeteksi atau belum terdiagnosis sebagai Covid-19,” sambungnya.
RSUD berpelat merah ini telah menyiapkan fasilitas untuk penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo. Di area IGD telah disiapkan tenda pemeriksaan PDP sebagai antisipasi membludaknya pasien. Tapi, tenda tersebut untuk pemeriksaan saja agar tidak dicampurkan dengan pasien lain.
Tenaga medis khusus penanganan Covid-19 sudah dibentuk terdiri dari beberapa staf perawat dan tenaga medis. “Semua dokter kita masukkan semua. Sifatnya komprehensif, dari berbagai disiplin ilmu masuk. Dua tenda yang kami sediakan bersekat, tapi ini bukan untuk perawatan ya,” tegas dr Abraar.
Di tengah perkembangan Covid-19 di Kota Probolinggo, dr Abraar menegaskan beberapa hal kepada masyarakat. Yang pertama, tolong jangan segan atau jangan menutupi hal-hal yang sifatnya penting. Misalnya, apabila pernah kontak dengan pasien atau pernah ke daerah pandemi untuk memberi tahu petugas.
“Saya juga sudah membuat aturan di rumah sakit, maaf karena sedikit keras karena untuk kepentingan seluruh masyarakat Kota Probolinggo. Memeriksakan ke poli, jangan banyak pengantar. Kurangi kegiatan di luar rumah dari pada harus bersama-sama masuk ICU. Dan, kami berterimakasih ke jajaran Pemerintah Kota Probolinggo,” jelas dr Abraar lagi.
Dokter spesialis paru di RSUD dr Mohamad Saleh, dr Anung Sri Handayani menjabarkan tentang istilah dalam Covid-19 kepada para jurnalis yang hadir.
ODR (Orang Dengan Resiko) adalah seseorang yang sehat dan tidak bergejala tetapi pernah berkunjung ke daerah terjangkit/punya kasus atau kontak dengan seseorang yang dicurgai. “Yang pasti ia tidak mempunyai gejala, orangnya sehat. Kontak ada dua, erat resiko rendah dan erat resiko tinggi. Erat resiko rendah apabila pernah bertemu atau berada di dalam satu ruangan. Resiko tinggi pernah kontak dengan seseorang terkonfirmasi positif pada kasus korona,” tutur dr Anung.
Sedangkan ODP adalah Orang Dalam Pemantauan adalah orang atau yang mempunyai salah satu gejala demam, sesak nafas, nyeri telan, batuk, pilek. Pasien disebut ODP jika memenuhi satu, dua atau tiga gejala dan resiko pernah berkunjung ke daerah, para medis yang merawat atau mempunyai keluarga positif Covid-19.
Jika disebut PDP, Pasien Dalam Pengawasan, mempunyai dua atau lebih gejala ditambah satu faktor resiko, ditunjang gejala, hasil lab dan thorax yang menunjukkan ke arah pnemoni. Untuk penjelasan pasien yang dinyatakan positif setelah terkonfirmasi, usai dilakukan swab tenggorokan dan PCR, tambahnya.(Wap)

Tags: