RSUD OPD Terbaik, Dinas PUBM Sidoarjo Terendah

Dirut RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menerima sertifikat sebagai OPD berkinerja tertinggi dari Bupati Sidoarjo Mudlor Ali. [alikus]

Sidoarjo, Bhirawa
RSUD Sidoarjo kembali ditetapkan sebagai OPD yang kinerjanya paling baik, sedangkan Dinas PUBM dan SDA dinilai rendah karena serapan anggaran tahun 2020 hanya 50.77%. Sedangkan untuk ukuran masalah indek reformasi birokrasi paling tinggi oleh Dinas PMPTSP dan paling rendah Dinas Kesehatan.
Hasil penilaian ini disampaikan Sekda Kabupaten Sidoarjo, Ahmad Zaini, dalam acara ekpose monitoring dan evaluasi (Monev) kinerja perangkat daerah Kabupaten Sidoarjo tahun 2020 yang dihelat oleh Bappeda Sidoarjo, Selasa (16/3) kemarin, di Fave hotel Sidoarjo.
Dinas PUBM dan SDA dievaluasi menjadi OPD yang kinerjanya terendah pada tahun anggaran 2020 lalu itu. Salah satunya dengan capaian serapan anggaran yang hanya 50.77%. Ini menjadikan Dinas PUBM juga termasuk OPD yang serapannya rendah. Sedankan serapan anggaran tertinggi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan yang hampir 95%.
Bupati Mudlor Ali, dalam sambutannya minta semua OPD supaya bisa menyerap anggaran yang lebih baik lagi pada tahun-tahun mendatang. “Karena serapan anggaran itu jelas dibutuhkan untuk melaksanakan pelayanan publik yang maksimal pada warga Sidoarjo,” katanya.
Sementara itu Sekda Kabupaten Sidoarjo Ahmad Zaini menjelaskan hasil kinerja semua OPD bisa dievaluasi dari hasil SAKIB nya. Diantaranya meliputi capaian hasil kinerja, penyerapan anggaran maupun indek reformasi birokrasi dan ukuran dari indeks-indeks lainnya. “Mudah-mudahan pada tahun 2021, kinerja semua OPD bisa meningkat,” kata Zaini pada acara yang dihadiri semua pimpinan OPD di Kabupaten Sidoarjo itu.
10 OPD yang kinerjanya masuk dalam penilaian tinggi, kemarin, juga diberikan sertifikat dari Bupati Sidoarjo, Mudhlor Ali seperti, RSUD, BKD, Disnaker, Dinas Perikanan, Inspektorat, BPKAD, Dinas Usaha Mikro dan Koperasi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dispendukcapil dan Dinas Penanaman modal PTSP.
Menurut Zaini, dalam ekpose Monev kinerja perangkat daerah ini, ada OPD yang kinerjanya tinggi, kinerjanya sedang dan kinerjanya rendah. Semua OPD nantinya juga akan diberikan sertifikat. Supaya bisa mengukur kinerjanya setiap tahun anggaran. “Supaya mereka tahu, apa yang menjadi Tupoksinya sudah melaksanakan visi misi dalam RPJMD tahun 2016- 2021?,” papar Zaini.
Ia juga mengatakan tahun sebelumnya ukuran kinerja dari OPD diwujudkan dari bendera yang diberikan. Misalnya bendara hitam, kinerjanya rendah, bendera coklat kinerjanya sedang dan bendera hijau kinerjanya tinggi.
Pada kesempatan itu Ahmad Zaini menjelasakan dalam masa pandemi Covid-19 ini membuat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo mengalami tekanan. Sehingga sempat minus sampai 3.69%.
Demikian juga angka rata-rata kemiskinan. Yang dalam 10 tahun terakhir bisa diturunkan sampai 5.32%, pada tahun 2020 naik menjadi 5.59%. [kus]

Tags: