RSUD Sidoarjo Kewalahan Tangani Pasien Cuci Darah

Pj Bupati Jonathan Judianto didampingi direktur RSUD Atok Irawan diskusi pelayanan dengan para pasien.(achmad suprayogi/bhirawa)

Pj Bupati Jonathan Judianto didampingi direktur RSUD Atok Irawan diskusi pelayanan dengan para pasien.(achmad suprayogi/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk memberikan pelayanan masyarakat lebih maksimal, terutama pada fasilitas pelayanan mesin dan ruang cuci darah/Hemodialisa (HD). Sebab RSUD Sidoarjo dinilai sangat minim, dan kurang ideal kalau dibandingkan dengan jumlah pasien yang membutuhkan.
Mesin cuci darah tahun 2015 ini telah bertambah alatnya sebanyak empat unit, dari  sebelumnya hanya terdapat 19 unit, sehingga total ada 23 unit. Padahal, idealnya alat cuci darah untuk menampung pasien dari berbagai daerah seharusnya sekiar 75 unit. Hal ini dijelaskan Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan Sp P, usai memberikan paparan tentang pelayanan dan sarana prasarana fasilitas yang ada di RSUD Sidoarjo kepada Pj Bupati Sidoarjo, Drs Ec Jonathan Judianto M MT, Senin (9/11) kemarin.
Menurut dr Atok, kebutuhan atau jumlah pasien yang terkena penyakit gagal ginjal, hingga memerlukan perawatan cuci darah, per harinya bisa mencapai antara 75 hingga 100 pasien. Dengan 19 mesin, putaran penggunakan bisa tiga hingga empat orang. Padahal per pasien dalam penggunaannya, mulai pengoperasian mesin cuci darah bisa mencapai lima jam.
”Maka dengan kondisi seperti ini petugas kami bisa melakukan shift kerja hingga larut malam sehingga kewalahan. Kalau standar normalnya hanya dua kali, atau maksimal tiga kali penggunaan. Pasien tidak hanya dari Sidoarjo saja, tetapi warga dari luar Sidoarjo juga ada yang membutuhkan cuci darah di RSUD Sidoarjo ini,” jelas dr Atok.
Jadi untuk penambahan ruang cuci darah juga harus disesuaikan dengan tenaga kesehatan yang ada. Dikarenakan, tenaga kesehatan untuk cuci darah harus memiliki keahlian khusus. Sehingga pengopersian alat cuci darah bisa tepat dan maksimal.
Pihak RSUD akan membahas lebih lanjut, terkait kebutuhan sarana dan prasarana cuci darah, agar penambahan alat cuci darah dan tenaga kesehatan bisa seimbang. Tujuannya pelayanan masyarakat, khususnya pasien HD juga tidak terlantar.
Sedangkan Pj Bupati Sidoarjo, Drs Ec Jonathan Judianto M MT memberikan usulan pelayanan Gateway SMS. Gateway SMS sistem ini akan mempermudah masyarakat yang ingin berobat, untuk mendapatkan info ketersediaan kamar rawat inap. Dengan Gateway SMS sistem ini, setidaknya masyarakat akan mendapat informasi kamar, kelas berapa yang masih ada atau sudah penuh. ”Dengan begitu, pasien tak lagi kawatir tidak mendapatkan kamar rawat inap sebelum datang ke RSUD Sidoarjo,” tegas Pj Bupati Sidoarjo. [ach]

Tags: