RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo Siap Tangani Pasien Covid-19

RSUD Tongas lengkapi sarpras sebagai RS rujukan Covid-19.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Mulai Senin ini 5/4/2020, RSUD Tongas resmi digunakan sebagai rumah sakit khusus untuk menangani pasien corona virus disease (Covid-19). Telah disiapkan 55 tempat tidur atau ruang isolasi bagi PDP (pasien dalam pengawasan) atau suspect virus korona.
Petugas medis pun sudah disiapkan. Jumlahnya sekitar 180 orang. Mereka bertugas mulai di ring hijau, kuning dan merah. Selainmitu pemerintah kabupaten Probolinggo juga menyiapkan lahan pemakaman magi korban virus corona. Hal ini diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Boedi Yoelijanto, Senin 6/4/2020.
Senin kemarin RSUD Tongas mulai digunakan. Namun, dia berharap rumah sakit itu tidak akan terpakai. “Semoga RSUD Tongas tidak laku. Artinya, tidak ada warga Kabupaten Probolinggo yang suspect korona dan harus ditangani di RSUD Tongas,” katanya.
Anang menambahkan, RSUD Tongas telah siap digunakan. Mulai dari segi fisik, SDM ataupun peralatan. Sebagai awal, telah siap 55 tempat tidur atau ruang isolasi untuk pasien suspect korona atau PDP dan positif Covid-19. Jika ke depan dibutuhkan penambahan ruang isolasi, maka langsung disiapkan tambahan ruangannya. Karena, masih ada banyak gedung yang bisa direhab untuk menangani pasien Covid-19.
Mau tidak mau, RSUD Tongas siap menerima pasien Covid-19. Sekarang yang sudah siap 55 ruang tempat tidur (isolasi). Ada 180 petugas yang disiapkan khusus di RSUD Tongas. Mulai dari petugas di ring zona hijau, kuning dan merah. Mereka tidak semua menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap. Tetapi, semua petugas harus menggunakan masker dan sarung tangan. “Tidak semua menggunakan APD lengkap sekali pakai. Beberapa petugas saja di ring merah yang menggunakan APD lengkap itu,” terangnya.
Selain itu Pemkab Probolinggo terus menyiapkan sejumlah hal untuk mengantisipasi sebaran korona di wilayahnya. Salah satunya, menyiapkan tempat khusus untuk pemakaman pasien corona virus disease (Covid-19). Tempat yang dipilih yaitu, lahan pemerintah di Dusun Gunung Tugel, Desa Tongas Tongas Wetan, Kecamatan Tongas.
Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian menjelaskan, Gunung Tugel dipilih sebagai tempat pemakaman khusus untuk antisipasi, jenazah pasien Covid-19 ditolak warga di tempat asalnya. “Jadi Gunung Tugel disiapkan pemerintah daerah untuk antisipasi, kalau ada jenazah Covid-19 tidak boleh dimakamkan di pemakaman umum. Rencana besok (hari ini, red) kepastian persiapan dirapatkan oleh satgas,” tuturnya.
Menrutnya, lahan yang dijadikan tempat pemakaman jenazah Covid-19, berstatus milik negara. Karena itu, Pemkab memiliki hak untuk menggunakan lahan itu sebagai tempat pemakaman jenazah Covid-19. Posisi lahan itu jauh dari permukiman penduduk. Namun, dekat dengan RSUD Tongas. Sehingga, akan lebih mudah penanganannya.
“Pemkab menjadikan RSUD Tongas sebagai rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19. Karena itu, lahan dipilih lahan pemakaman di dekat RSUD Tongas,” terangnya. Sejauh ini dikatakan Yulius, tidak ada penolakan dari warga untuk pemakaman PDP (pasien dalam pengawasan) atau suspect virus korona yang meninggal. Mereka telah dikuburkan di tempat pemakaman umum di desanya masing-masing.
Tentunya, pemakaman menggunakan APD dan protokoler sesuai penanganan Covid-19. “Semoga saja, tidak sampai ada warga yang menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Karena, jenazah Covid-19 itu sudah dibersihkan dan ditangani oleh tim medis,” harapnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sudah memutuskan RSUD Tongas sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo. Sejumlah persiapanpun sudah dilakukan baik fisik maupun sarana prasarana (sarpras) nya.
Rumah sakit rujukan COVID-19 ini diperlukan melihat perkembangan kasus yang ada. “Ibu Bupati menginginkan adanya suatu pelayanan yang terpusat. Karena kalau sudah terpusat, dari kapasitas akan terukur, tenaga terukur, anggaran terukur, resiko untuk para pelaku dan masyarakat bisa dikalkulasi,” jelas Anang.
Anang menerangkan sejauh ini untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo sudah disiapkan dan dianggarkan oleh Pemerintah Daerah dalam jumlah cukup. Yang pasti kesulitannya bukan anggarannya yang tidak cukup, tetapi masalahnya karena ketersediaan barangnya yang terbatas karena kita serentak seluruh Indonesia dan seluruh rumah sakit melakukan kegiatan yang sama. “Ini yang butuh waktu, butuh perhitungan dan butuh kesabaran perlahan-lahan akan kita penuhi semuanya,” terangnya.
Lebih lanjut Anang memastikan untuk satu bulan kedepan alat-alat untuk tenaga medis dan pasien masih memadai. Terlebih saat ini pihaknya juga masih proses pemesanan-pemesanan. Artinya untuk satu bulan cukup dan bulan depan lagi pemesanan akan datang.
Sebagai upaya untuk menangani dan mencegah penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) atau protokol kesehatan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, kita sudah melakukan kampanye program PHBS sejak bulan Februari yang lalu. Sekarangpun dengan kegiatan akselerasi ini, Ibu Bupati sudah menginstruksikan semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk menganggarkan hal-hal yang bersifat promosi bahkan sampai desa,” tandasnya.
Tidak hanya itu jelas Anang, anggaran desapun dengan mandatory yang diberikan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dengan pergeseran-pergeseran anggaran. Sudah diperintahkan kepada seluruh kepala desa untuk melakukan penganggaran sebagai kegiatan-kegiatan pencegahan Covid-19. “Jadi penganggarannya sudah dilakukan oleh semua OPD sampai level desa,” tambahnya.(Wap)

Tags: