RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo Terima Bantuan Generator Oksigen Alokasi DBHCHT 2021 Rp 2 M

RSUD Tongas terima bantuan generator oksigen di terima Plt bupati Timbul.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas mendapatkan bantuan Generator Oksigen dari PT. Sasa Inti melalui Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Jawa Timur. Bantuan generator oksigen tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua KADIN Provinsi Jawa Timur Diar Kusuma Putra kepada Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, di halaman RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo.

Serah terima generator oksigen ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian serta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo.

Bantuan generator oksigen PT. Sasa Inti melalui KADIN Provinsi Jawa Timur merupakan bentuk kepedulian terhadap pelayanan kesehatan pasien agar supaya nantinya pasien yang membutuhkan oksigen tidak mengalami kesulitan. Dalam kesempatan tersebut Plt Bupati Timbul melakukan pengecekan bantuan generator oksigen yang diberikan CSR agar supaya generator oksigen dapat digunakan dengan baik untuk kepentingan pasien.

Plt Bupati Timbul juga melihat kondisi 2 (dua) kendaraan penanganan kesehatan kedaruratan untuk pasien (ambulance). Kelengkapan alat untuk penanganan kesehatan darurat pada mobil ambulance juga menjadi hal penting agar supaya pasien dapat tertangani kesehatannya dengan cepat.

Generator oksigen merupakan fasilitas medis untuk merawat pasien, khususnya pasien yang terjangkit Covid-19 yang membutuhkan alat bantu pernapasan. Generator oksigen untuk mengatasi permasalahan kelangkaan oksigen yang dibutuhkan sewaktu-waktu oleh pasien. Oksigen yang terbaik dari hasil generator oksigen akan mampu memenuhi kebutuhan pasien yang membutuhkanya.

Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, Senin (17/1) menjelaskan generator oksigen yang diperuntukkan RSUD Tongas ini adalah solusi yang tepat bagi rumah sakit. Keberadaan generator oksigen ini untuk memproduksi oksigen yang dibutuhkan oleh rumah sakit langsung dan dapat menjamin keberadaan oksigen akan terus ada yang dibutuhkan setiap saat oleh pasien.

“Kesediaan generator oksigen akan menghasilkan oksigen dengan kualitas yang baik dan efisien. Selain itu mampu memberikan oksigen, khususnya dalam penanganan pada pasien yang terjangkit Covid-19 di RSUD Tongas. Apa yang dilakukan oleh PT. Sasa Inti dan Kadin Provinsi Jawa Timur ini akan lebih meningkatkan layanan kesehatan terutama penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.

Sementara Wakil Ketua KADIN Provinsi Jawa Timur Diar Kusuma Putra menambahkan KADIN Provinsi Jawa Timur melalui Yayasan Kemanusiaan KADIN bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan, salah satunya PT. Roda Mas dan PT. Sasa Inti yang juga menyalurkan bantuan untuk wilayah Jawa Timur sebanyak 1.200 tabung oksigen.

“Selain itu, ada 10 generator oksigen yang juga disalurkan di wilayah Jawa Timur, salah satunya Kabupaten Probolinggo yang berkesempatan memperoleh bantuan generator oksigen yang ditempatkan di RSUD Tongas,” katanya

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas, mendapatkan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar 2 miliar. Dana itu digunakan untuk 4 sub program kegiatan. Hingga Desember 2021, capaian realisasi penggunaan DBHCHT di salah satu rumah sakit milik Pemkab Probolinggo itu telah mencapai sekitar 97 persen.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.07/2020 alokasi DBHCHT untuk bidang kesehatan tahun ini sebesar 25 persen dari pagu anggaran yang diterima Kabupaten Probolinggo. Alokasinya tersebar di Dinas Kesehatan (Dinkes) RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan RSUD Tongas. RSUD Tongas mendapat alokasi sebesar Rp 2 miliar.

Alokasi DBHCHT di RSUD Tongas digunakan untuk 4 sub kegiatan. Yakni, pengadaan alat kesehatan (alkes), rehabilitasi dan pemeliharaan rumah sakit, pemeliharaan rutin dan berkala alat kesehatan (alkes). Serta, pemeliharaan prasarana dan pendukung fasilitas pelayanan kesehatan. Sejauh ini, realisasi penggunaan alokasi DBHCHT untuk 4 sub kegiatan itu telah mencapai sekitar 97 persen.

Direktur RSUD Tongas, drg. Wahyuningsih. P, M.M,Kes mengatakan, kegiatan pengadaan alat kesehatan terdiri dari 60 unit, dan sudah dibelanjakan. Bahkan, realisasinya sudah mencapai 100 persen. Pengadaan alat kesehatan ini karena melihat faktor kebutuhan rumah sakit. “Anggaran untuk pengadaan alat kesehatan ini sebesar Rp. 847.200.000,” katanya.

Kemudian untuk kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan rumah sakit dirupakan dalam bentuk kegiatan rehab ruangan instalasi gawat darurat (IGD) untuk memisahkan pelayanan bagi pasien Covid-19 dengan pasien non-Covid-19. Rehab dilakukan dengan menyekat ruangan IGD. Kemudian juga ada rehab Poli Covid-19 dan rehab ruang operasi untuk pasien Covid-19.

“Sebenarnya dari dulu untuk penanganan pasien Covid-19 dan non-Covid-19 sudah terpisah. Sekarang, untuk pasien Covid-19, kami alihkan ke barat. Jadi pelayanannya tersentralisasi. Di ruangan sebelah barat itu, juga ada poli Covid-19 dan ruangan operasi untuk pasien Covid-19. Ini kami lakukan untuk memudahkan akses bagi pasien Covid-19,” katanya.

Ia menjelaskan, selain untuk sentralisasi layanan, rehab poli Covid-19 dilakukan untuk mengembalikan fungsi ruangan seperti sedia kala. Sebab, sebelumnya layanan poli Covid-19 memanfaatkan ruangan poli anak.

“Dari DBHCHT, kami juga fokuskan untuk menambah ruangan untuk pelayanan pasien Covid-19. Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 559.800.000,” jelasnya.

Ia menambahkan, meski saat ini tidak ada pasien Covid-19 yang ditangani di RSUD Tongas, penambahan ruangan itu, juga sebagai bentuk antisipasi jika terjadi penambahan kasus. Sehingga, dengan adanya layanan Covid-19 yang tersentralisasi, bisa memberikan pelayanan maksimal dan mencegah terjadinya penularan.

“Alhamdulillah di sini sudah tidak ada pasien Covid-19,” tambahnya.(Wap.hel)

Tags: