RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo Siapkan Tim Atasi KLB

RSUD Waluyojati siaga KLB di cuti lebaran.

Probolinggo, Bhirawa
RSUD Waluyo Jati Kraksaan membentuk tim untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) selama libur panjang hari raya Idul Fitri nanti. Tim ini bertugas on call (siaga) selama 24 jam saat dibutuhkan. Sehingga, RSUD pun memastikan cuti bersama selama sepekan nanti, tidak berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan Endang Astuti melalui Humas Sugianto, Senin 18/6 menegaskan, petugas dan pelayanan kesehatan di RSUD saat hari raya Idul Fitri atau selama cuti bersama, akan berlangsung seperti biasa. Tetap ada petugas medis di setiap ruangan pelayanan masing-masing.
“Sudah kami siapkan tim dan jadwal untuk petugas yang harus bertugas di rumah sakit selama cuti bersama hari raya. Jadi, petugas dan pelayanan di rumah sakit, tetap diberikan seperti biasanya,” katanya.
Tim yang dibentuk, dikatakan Sugianto, sebagai antisipasi terjadinya KLB di saat cuti bersama berlangsung. “Ada puluhan petugas yang masuk tim. Jadi, mereka selama cuti bersama tidak diperbolehkan keluar daerah. Mereka harus stand by, antisipasi terjadi KLB,” terangnya.
Sugianto menjelaskan, masing-masing ruangan tetap menyediakan satu tenaga medis untuk membantuk IGD (instansi gawa darurat), apabila terjadi musibah masal atau KLB. Di IGD pun, tetap terjadwal petugas paramedik. Sehingga, tidak sampai terjadi kekosongan petugas di tiap ruangan.
“Semua pelayanan kesehatan kami pastikan aktif seperti biasa. Cuti bersama hari raya Lebaran, tidak berpengaruh terhadap pelayanan,” tandasnya.
Untuk meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan materi atau informasi bagi seluruh karyawan, RSUD Waluyo Jati Kraksaan menyelenggarakan pelatihan public speaking, Senin (26/2/2018) di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo.
Lebih lanjut dikatakannya, sebelumnya untuk menopang itu semua sudah dipersiapkan dengan pelatihan yang diikuti oleh 600 peserta karyawan karyawati RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan dibagi dalam 4 (empat) gelombang.
Kegiatan itu sangat bermanfaat agar supaya karyawan maupun karyawati dapat menyampaikan materi atau informasi dengan baik dimuka umum. Selain itu, pelatihan ini akan membangkitkan rasa percaya diri setiap orang dan mampu berbicara di muka umum.
Pelatihan dibimbing langsung oleh Dr. Umi Dayati M.Pd dari Pakar Pendidikan UM Malang dengan memberikan motivasi kepada peserta pelatihan yang terbagi menjadi 4 (empat) gelombang. Untuk gelombang pertama berjumlah 150 peserta gelombang 2 (dua) dengan jumlah peserta 150 peserta dilaksanakan.
Sekretaris RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr. Mansur mengharapkan hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan dalam memberikan informasi dengan baik di muka umum. “Oleh karena itu, para peserta harus dapat mengikuti pelatihan dengan baik dari awal hingga akhir dan menyerap pengetahuan dari narasumber sebagai bekal nantinya,” katanya.
Dr. Umi Dayati M.Pd menyatakan bahwa pelatihan public speaking ini sangat penting. Yakni meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta tentang public speaking, mengembangkan keterampilan para karyawan/karyawati RSUD Waluyo Jati mengenai public speaking dan meningkatkan kepercayaan diri karyawan/karyawati RSUD Waluyo Jati dalam praktik public speaking.
“Public speaking adalah seni berbicara di depan umum/publik tentang suatu hal/topik tertentu secara lisan yang tujuannya mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan memberikan informasi, seperti dibentuknya tim KLB seperti saat ini,” tambahnya.(Wap)

Tags: